"Bisa-bisa Nasi Putih Diklaim Asli Malaysia"

VIVAnews - Perang klaim makanan di Malaysia menghiasi media lokal, forum dan blog di dunia maya. Kondisi itu dipicu pernyataan Menteri Pariwisata Malaysia, Ng Yen Yen, yang menyebut nasi lemak, laksa, bak kut teh, chilli crab, dan nasi Hainan milik Malaysia. Bahkan, menurut Ng, pemerintah Malaysia akan melabeli makanan-makanan yang populer di berbagai negara tersebut sebagai produk asli Malaysia.

Catherine Deshayes dari TheMoveChannel.com di Inggris mengatakan bahwa proses yang akan ditempuh Malaysia untuk memberi merk pada sejumlah makanan tersebut menarik untuk diikuti.

"Malaysia siap untuk membuat wisatawan di Malaysia sadar kalau hidangan-hidangan itu asli Malaysia meski sudah populer di seluruh dunia," kata Deshayes seperti dikutip dari laman harian The Star, Rabu 23 September 2009. "Variasi dari makanan-makanan ini bisa ditemukan di negara lain di Asia, terutama Singapura, Indonesia, Brunei Darusalam, Thailand, dan China."

Namun, pernyataan Ng tidak disambut baik oleh warga asing di Malaysia, terutama oleh masyarakat Singapura yang juga menganggap nasi ayam Hainan dan chili crab adalah milik mereka. "Menteri Pariwisata Malaysia bisa-bisa juga mengklaim kalau nasi putih adalah juga punya Malaysia," kata seorang pengunjung forum diskusi online Straits Times di Singapura.

Pengunjung lain menuliskan, "Laksa, nasi lemak, nasi ayam Hainan, chili crab dan bak kut teh, berapa banyak tempat makan di Malaysia yang menyediakan makanan itu selezat yang ditemukan di tempat makan di sini? Datang dan cicipi rasa original dari orang Singapura."
 
"Negara asal? Masaklah dan makanlah dengan segenap hatimu. Yang penting adalah tentang bagaimana makanan itu dimasak dan apa yang membuat wisatawan tetap berkunjung kembali, " tulis responden lain dalam forum tersebut.

Sekjen Golkar Tegaskan Munas Tak Bisa Dimajukan Sebelum Desember 2024
Kawasan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen year on year (YoY) menjadi Rp17 triliun pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024