Banjir Landa China, 16 Orang Tewas

VIVAnews - Setidaknya 16 orang tewas akibat bencana banjir di sejumlah provinsi di China selatan, Sabtu, 4 Juli 2009. Lebih dari 400.000 penduduk terpaksa meninggalkan rumahnya di Fujian, Guangxi Zhuang, Hunan, dan Jiangxi.

Laman stasiun televisi CNN memberitakan dua orang warga provinsi Fujian masih hilang di tengah banjir yang terjadi karena hujan lebat turun tanpa henti sejak Rabu 1 Juli 2009.

Sementara di Provinsi Jiangxi dan Guangxi empat orang masih belum diketahui keberadaannya. Banjir juga mengakibatkan kerugian sebesar mencapai US$ 35.4 juta.

Badai menyebabkan transportasi terhambat, tanah longsor, dan memutus aliran listrik di beberapa tempat. Di County Luocheng, pemerintah telah meminta warga mengungsi karena khawatir bendungan akan jebol karena tidak mampu menampung debit air yang meningkat tajam.

Sementara di County Rongshui, 300 remaja terjebak di sekolah menengah Hemu dengan persediaan makanan dan air bersih terbatas. Banjir di sekitar sekolah tersebut mencapai ketinggian 2,5 meter.

Pejabat Rongshui yang hanya memberi nama marganya, Lu mengatakan petugas penanggulangan banjir menggunakan perahu untuk mengirim makanan, air mineral, dan bantuan lain ke sekolah tersebut. "Mereka juga mengirim pompa untuk menurunkan ketinggian air," kata Lu. (AP)

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024