Gempa Bumi Pakistan

Jumlah Korban Dikhawatirkan Lebih dari 300

VIVAnews - Korban tewas akibat gempa yang mengguncang wilayah barat daya Pakistan diperkirakan akan mencapai lebih dari 300 jiwa. Demikian dikatakan pejabat propinsi Baluchistan, Zamrak Khan, Kamis, 30 Oktober 2008.

Hingga kemarin, jumlah korban tewas sudah mencapai 215 orang. Khan mengatakan bahwa belasan orang yang terluka parah sedang mendapat perawatan di rumah sakit.

Pesawat milik pasukan Angkatan Darat Pakistan kemarin telah membawa pasokan bantuan dan tim medis ke distrik Ziarat yang mengalami kerusakan terparah. Sekitar 15.000 warga kehilangan tempat tinggal di distrik yang berada di ketinggian 6.561 kaki dari permukaan laut tersebut.

Bantuan dari pihak luar juga mulai berdatangan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan telah mengirim dua truk berisi obatan-obatan dan kebutuhan hidup sehari-hari.

Amerika Serikat dan Cina masing-masing telah menawarkan bantuan dana sebesar US$ 1 juta. Jepang, Turki, dan India juga telah menawarkan bantuan.

Kasus Pemerasan Firli Bahuri Mandek, Kombes Ade Safri: Pasti Tuntas

Harian Gulf Daily News, Jumat, 31 Oktober 2008, melaporkan bahwa Asosiasi Perempuan Pakistan di Bahrain (PWA) telah berkoordinasi dengan Kedutaan Pakistan di Bahrain. Mereka akan mengumpulkan pakaian hangat, selimut, tenda, dan bahan makanan yang akan diberikan kepada para korban selamat.

Gempa bumi mengguncang Baluchistan dua jam sebelum matahari terbenam Rabu 29 Oktober 2008 dengan kekuatan 6,4 pada skala richter. Lokasi gempa berjarak 400 mil dari barat daya ibukota Pakistan, Islamabad. 

Pakistan termasuk rawan terserang gempa seismik karena terletak di antara lempeng tektonik Eurasia dan India. Ibukota Baluchistan, Quetta, pernah dihancurkan gempa bumi berkekuatan 7,5 skala richter tahun 1935 dan menewaskan lebih dari 30.000 orang. (AP)

Uruguay dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal
Nikita Mirzani

Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan

Nikita Mirzani bercerita mendapatkan kekerasan baik secara fisik maupun mental dari sang mantan kekasih.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024