Rabi Israel Desak Kurangi Jumlah Wanita Asing

VIVAnews - Rabi-rabi Yerusalem meminta pemerintah mengurangi jumlah perempuan pekerja asing di Israel. Pekerja-pekerja pendatang itu, menurut para rabi, menggoda para pekerja pria.

"Pemerintah harus membatasi perempuan pekerja asing untuk melindungi putri-putri Israel," kata kepala sidang Rabi Nahum Gortald seperti dikutip harian Maariv, Selasa, 5 Mei 2009.

Tuntutan ini muncul mengikuti tuntutan seorang istri Rabi yang suaminya berselingkuh dengan perempuan pekerja asal Filipina. Istri itu mengadu ke sidang rabi di Tel Aviv.

Para rabi berpendapat, seorang pria tidak boleh meninggalkan istri kelahiran Israel untuk seorang gadis asing yang lebih muda. Pihak berwenang di negeri ini juga didesak untuk membuat peraturan baru untuk melindungi wanita-wanita Yerusalem.

Desakan itu terutama pada peraturan yang menitikberatkan pada sisi kehormatan para wanita Yerusalem. Di Yerusalem, pernikahan dengan beda agama atau keyakinan tidak diperbolehkan.

Maka itu, bila ada pasangan beda keyakinan yang akan menikah, maka harus melangsungkannya di luar negeri.

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto
Foto: Istimewa

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024