Pasukan AS Mendekat ke Ukraina

Ilustrasi tentara Amerika Serikat
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Setelah selama ini hanya menggunakan jalur diplomatik hentikan krisis antara Ukraina dan Rusia, Barat mulai menggunakan cara militer. Amerika Serikat dilaporkan mulai menurunkan ratusan tentaranya ke negara-negara tetangga Ukraina, dengan alasan untuk latihan.

Diberitakan BBC, Rabu 23 April 2014, kontingen pertama tentara AS dari Brigade Angkatan Darat ke-173 berjumlah 150 orang dilaporkan telah mendarat di kota Swidwin wilayah timurlaut Polandia, dari pangkalan di Vicenza, Italia. Dalam beberapa hari ke depan, akan ada 450 tentara AS lagi yang ke negara yang bagian tenggaranya berbatasan dengan Ukraina tersebut.

Duta Besar AS untuk Polandia Stephen Mull mengatakan bahwa kehadiran para tentara adalah untuk keperluan latihan. Selain itu, AS juga menunjukkan komitmen mereka melindungi Polandia.

"AS punya kewajiban di bawah kerangka NATO untuk menjamin keamanan Polandia," kata Mull.

Setelah  Polandia, AS juga akan menurunkan pasukannya untuk latihan di Lithuania, Latvia dan Estonia dalam beberapa bulan ke depan. Negara-negara ini semuanya adalah negara tetangga Ukraina.

Diturunkannya pasukan AS di negara tetangga Ukraina dilakukan di tengah memanasnya situasi di timur negara tersebut. Malam paskah lalu, terjadi baku tembak antara pasukan pro-Rusia dan Ukraina, menewaskan lima orang. Kubu Ukraina dan Rusia saling tuding.

Rusia sendiri dilaporkan telah menempatkan 40.000 pasukannya di sekeliling perbatasan, usai mencaplok Crimea. AS dan negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Barat sendiri mengakui tidak akan menggunakan jalan militer untuk menyelesaikan masalah ini.

Berita Man Utd: Erik ten Hag Akui Situasi Bermasalah hingga Kekhawatiran Wright Soal Kobbie Mainoo

Peringatan Rusia

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mewanti-wanti Barat untuk tidak menurunkan pasukannya ke Ukraina. Lavrov mengatakan bahwa setiap serangan terhadap kepentingan Rusia di Ukraina akan ditanggapi dengan keras.

"Jika kepentingan yang sah milik kami, kepentingan warga Rusia diserang, saya tidak melihat cara lain selain meresponnya sesuai dengan hukum internasional," kata Lavrov yang menyebut AS sedang "pamer" di Ukraina.

Ketegangan juga sempat terjadi antara Rusia dengan Inggris, Belanda dan Denmark. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa jet tempur Rusia mencoba memasuki wilayah Skotlandia, namun berhasil diusir setelah diturunkan beberapa jet tempur. AU Belanda dan Denmark juga mengaku sempat mengawal jet Rusia untuk keluar dari wilayah mereka. (ren)

Anindya Bakrie Praises PP PBSI for Indonesian Success in All England
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A. Chaniago

Babak Baru Kasus Hoax Rekaman Forkopimda, Palti Hutabarat Diserahkan ke Kejaksaan

Berkas perkara kasus yang menjerat Palti Hutabarat disebut telah lengkap.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024