Dubes Rusia: Sanksi Barat Tak Efektif ke Kami

Dubes Rusia untuk RI Mikhail Y. Galuzin.
Sumber :
  • VIVAnews/Santi Dewi
VIVAnews -
OPM Minta TNI Tak Jatuhkan Bom, Ancam Bawa Pilot Susi Air ke Medan Perang
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, mengatakan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat kepada Negara Beruang Merah tidak berpengaruh banyak. Malah, dia menyebut kerugian dari sanksi itu tidak hanya dirasakan oleh Rusia saja tetapi juga negara lainnya.

Newcastle Ngamuk, Tottenham Hancur dan Terkubur di St James Park

Demikian ungkap Galuzin saat memberikan keterangan pers di kediamannya di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu, 23 April 2014. Galuzin menilai sanksi yang dijatuhkan Barat usai pencaplokan Crimea, sebagai tindakan yang tidak masuk akal dan kontraproduktif.
KRL Jabodetabek Passengers Increase Up to 32 Percent on Eid Holiday


"Jelas sanksi itu tidak akan memiliki dampak yang efektif bagi Rusia, karena negara kami adalah negara yang besar," kata Galuzin.


Galuzin menyebut langkah itu tidak produktif, karena pada dasarnya Barat malah mendukung pemerintahan yang dibentuk secara tidak sah dengan menggulingkan mantan Presiden Viktor Yanukovych. "Mitra kami, Amerika Serikat, malah memberikan dukungan kepada pemerintahan yang terbentuk paska dikudeta. Padahal pemerintahan itu jelas tidak konstitusional dan tidak sah," ujar dia.


Selain itu, pemberian sanksi terhadap Rusia, lanjut Galuzin, merupakan cerminan, bahwa negara-negara Barat tidak menduga wilayah Semenanjung Crimea malah memutuskan untuk memisahkan diri. "Negara Barat gagal menganalisa apa yang terjadi di Crimea lalu menuduh dan menyalahkan Rusia menjadi dalang di balik semua ini," katanya.


Namun, kantor berita
BBC
melaporkan setidaknya beberapa bank di Rusia sudah mulai merasakan dampak tersebut. Salah satunya dirasakan oleh bank terbesar ke-15 di Rusia, Bank Rosiya.


Bank tersebut memiliki aset senilai US$12 miliar atau Rp171 triliun. Sanksi ikut berpengaruh terhadap bank itu karena perusahaan kartu kredit yang berbasis di Amerika Serikat, Visa dan Master Card, turut memblokir layanan kepada Bank Rosiya.


Sanksi terhadap Rusia mulai dijatuhkan pada 17 Maret 2014. BBC melaporkan sanksi yang diterapkan AS dan Uni Eropa yaitu larangan bepergian atau tidak memberi izin berkunjung (visa) ke sejumlah pejabat Rusia dan Ukraina yang pro-Moskow. Sejumlah aset milik mereka turut dibekukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya