Malaysia Akan Keluarkan Sertifikat Kematian Penumpang MH370

Histeris Keluarga Penumpang Pasca Hilangnya Malaysia Airlines
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-Hoon
VIVAnews - Memasuki hari ke-47, proses pencarian terhadap puing pesawat nahas Malaysia Airlines MH370, masih juga belum membuahkan hasil. Namun, belum juga jasad para penumpang ditemukan, Pemerintah Malaysia malah berencana segera mengeluarkan sertifikat kematian bagi 239 penumpang dan kru pesawat. 
5 Fakta Menarik Persib Bandung Usai Benamkan Persebaya Surabaya di Liga 1

Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia, Selasa 22 April 2014, pernyataan itu dilontarkan pejabat Negeri Jiran ketika melakukan pertemuan pada akhir pekan kemarin dengan keluarga korban di Kuala Lumpur. Dalam pertemuan yang digelar pada Minggu kemarin, pejabat Malaysia mengatakan pihaknya akan mencari waktu yang tepat untuk mengeluarkan sertifikat kematian bagi penumpang dan kru MAS. 
Pengembang Perumahan di Dubai Beri Perbaikan Rumah Gratis Setelah Banjir Bandang

Menurut mereka, dengan adanya sertifikat kematian itu, dapat memudahkan keluarga untuk mengurus pembayaran asuransi dan masalah ganti rugi lainnya. Wakil Menteri Luar Negeri, Hamzah Zainudin, juga mengharapkan pihak keluarga korban menyerahkan sebuah proposal agar dapat menerima bantuan keuangan dari pemerintah. 
Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan

Mereka menyatakan proses pencarian terhadap puing pesawat hingga kini masih terus dilakukan. 

Usulan itu jelas ditolak mentah-mentah keluarga penumpang MH370. Mereka tak habis pikir, karena bagaimana mungkin Pemerintah Malaysia dapat mengeluarkan sertifikat kematian, sementara tidak ada bukti nyata hingga saat ini soal keberadaan pesawat tersebut. 

"Kami, keluarga penumpang MH370, meyakini hingga Pemerintah menyediakan bukti nyata bahwa pesawat telah jatuh dan tidak ada penumpang yang selamat, maka mereka tidak memiliki hak untuk menutup kasus ini serta mengeluarkan sertifikat kematian," tulis perkumpulan keluarga penumpang MH370.  

Mereka juga menuntut agar Pemerintah Malaysia meninjau kembali hasil temuan satelit perusahaan Inggris, Inmarsat yang dijadikan tumpuan bagi mereka menyatakan pesawat telah jatuh di tempat terpencil di Samudera Hindia. 

Beberapa keluarga penumpang menyatakan keraguan mereka terhadap analisa satelit komunikasi Inggris dari Inmarsat. 

"Mereka telah gagal untuk menunjukkan kepada kami mengapa mereka menerima begitu saja analisa dari satu sumber (Inmarsat). Mereka menganalisa menggunakan sebuah metode yang sebelumnya belum pernah dipakai lalu analisa itu digunakan sebagai satu-satunya dasar untuk memutuskan bahwa pesawat telah jatuh serta tidak ada satu pun penumpang yang selamat," ujar perwakilan keluarga penumpang. 

Keluarga penumpang pernah meminta adanya tim peninjau independen untuk menganalisa temuan Inmarsat. Namun, permintaan itu ditolak lantaran data yang digunakan Inmarsat bersifat rahasia. 

Dalam pertemuan pada Minggu kemarin, tidak ada sesi tanya jawab yang disediakan oleh pemerintah. Maka tak heran, apabila kerabat penumpang semakin menuduh Pemerintah Malaysia dan maskapai nasional mereka tengah menyembunyikan informasi dan mempermainkan perasaan mereka. 

"Kami benar-benar marah, putus asa dan terkejut!," ujar perwakilan keluarga penumpang dalam sebuah pernyataan tertulis. 

Namun, Pemerintah Negeri Jiran dan MAS kerap membantah mereka menyembunyikan informasi. 

Ketidakpuasan terhadap penanganan krisis MH370 juga tercermin dari warga Jiran sendiri. Dalam sebuah survei yang dipublikasikan akhir pekan kemarin, menunjukkan lebih dari separuh warga Malaysia meyakini pemerintahan berkuasa yang telah mengendalikan negara itu selama 57 tahun, tengah menyembunyikan kebenaran soal hilangnya pesawat MH370. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya