Presiden Korsel: Ulah Kapten Kapal yang Karam Sama Seperti Pembunuh

Lee Joon-seok kapten kapal feri Sewol
Sumber :
  • REUTERS/Yonhap
VIVAnews
Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat
- Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, marah atas sikap kapten dan para awak kapal feri "Sewol" yang tenggelam di lepas pantai Jindo Rabu pekan lalu. Mereka sempat-sempatnya kabur dengan meninggalkan ratusan penumpang yang masih terjebak di kapal yang karam, sehingga dianggap Presiden Park sama seperti aksi pembunuhan. 

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Depok, Bandung, Bekasi Sabtu 27 April 2024

Hampir seminggu pencarian para korban di kapal yang terbalik itu masih berlangsung, walau harapan hidup mereka sangat tipis. Hingga Senin ini 64 penumpang dinyatakan tewas dan 238 lain masih belum ditemukan. Kapal itu membawa 476 penumpang dan awak, dan 339 dari mereka adalah anak-anak sekolah beserta guru-guru mereka yang saat itu sedang darma wisata ke Pulau Jeju, ungkap kantor berita
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
Reuters .    


Kapten kapal, Lee Joon-seok (69 tahun), dan dua awaknya sudah ditahan polisi untuk dikenakan tuduhan kelalaian dan empat dakwaan lain. Pihak berwenang Senin ini juga akan menahan empat awak lain.  


Namun, Presiden Park tidak kuasa melontarkan kemarahan atas ulah kapten dan para awaknya. "Perbuatan mereka itu tidak bisa diterima akal sehat, ini seperti aksi pembunuhan yang tidak bisa dan tidak boleh ditolerir," kata Park seperti dikutip kantor berita
Yonhap
.


Dalam suatu video promosi empat tahun lalu, Kapten Lee menyatakan bahwa kapal feri yang dia kendalikan dari Incheon menuju Jeju itu dijamin aman, selama para penumpang mengikuti instruksi dari awak. Namun, menurut sejumlah penumpang yang selamat, mereka mengaku tidak pernah ada seruan atau instruksi keselamatan dari para awak saat kapal mengalami masalah hingga akhirnya mereka nekat lompat ke laut.


Sementara itu, AS membantu operasi pencarian dengan mengerahkan dua robot bawah laut untuk mencari ratusan korban. Selama berhari-hari operasi pencarian terganggu oleh cuaca yang tidak bersahabat dan gelombang laut yang kuat. Namun, hari ini cuaca cukup mendukung pencarian.  (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya