Kapal Feri Karam di Korsel, 6 Tewas

kapal feri di korea selatan tenggelam
Sumber :
  • REUTERS/Korea Coast Guard
VIVAnews - Sebanyak enam orang dinyatakan tewas dalam kecelakaan kapal feri di Korea Selatan yang terjadi pada Rabu pagi, 16 April 2014. Menurut informasi dari Wakil Menteri Keamanan dan Administrasi Publik, Lee Gyeong-Og, seorang kru perempuan dan satu pelajar termasuk dalam tiga korban tewas itu. 
Jasa Raharja Serahkan Santunan untuk Ahli Waris Najwa Devira, Korban Laka Tol Cikampek

Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia, Kamis, 17 April 2014, publik khawatir jumlah korban tewas akan terus bertambah, karena masih terdapat 292 penumpang yang dinyatakan hilang. Hingga saat ini, proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim penyelamat Korsel dan ikut melibatkan para penyelam dari anggota elite Angkatan Laut SEAL. 
Shimmer Dress Lagi Tren! Ini Tips Padu Padan dan Perawatannya Agar Awet

"Saya takut kesempatan bagi mereka yang masih terjebak di dalam kapal sangat kecil," ungkap salah seorang pejabat senior yang tergabung dalam tim penyelamat melalui telepon. 
Kata Budi Arie soal Hubungan Jokowi dengan Prabowo Renggang: Jangan Adu Domba!

Proses penyelamatan dramatis itu juga disiarkan secara langsung melalui televisi. Dalam tayangan itu, ditunjukkan para penumpang tengah mengenakan jaket penyelamat dengan wajah penuh ketakutan. 

Mereka ramai-ramai berupaya mencapai ke perahu karet karena air mulai membanjiri kapal. Sebab, kapal dengan berat 6.825 ton tersebut mulai tenggelam 20 kilometer dari bagian selatan Pulau Byungpoong. 

Beberapa bahkan terlihat meluncur dari salah satu sisi kapal feri yang curam dan terjun ke laut. Tim penyelamat termasuk beberapa kru dengan menggunakan kapal nelayan kecil, berupaya keras menarik mereka dari air laut agar selamat. 

Menurut pengakuan para penumpang yang akhirnya berhasil diselamatkan, mereka awalnya diminta untuk tetap duduk di kursi sebelum kapal feri miring ke salah satu sisi. Hal ini memicu kepanikan. 

"Para kru kerap memberi tahu kami, agar tidak bergerak dan tetap duduk," ujar salah satu penumpang yang selamat kepada media YTN News Channel. 

Penumpang itu melanjutkan, ketika instruksi itu dituruti, tiba-tiba kapal feri malah miring ke salah satu sisi. "Sehingga sangat sulit bagi kami untuk keluar dari kapal," imbuh penumpang tadi. 

Begitu mengetahui insiden tragis tersebut, Presiden Korsel, Park Geun-Hye, langsung bertolak menuju ke Ruangan Badan Penanggulangan Situasi Bencana di kota Seoul. 

"Saya merasakan begitu menderita melihat para pelajar yang tengah menikmati liburan, harus menghadapi peristiwa yang begitu tragis. Saya ingin kalian mengerahkan semua energi ke dalam misi pencarian ini," ujar Geun-Hye. 

Saat ini, sebanyak 178 penyelam, termasuk AL Korsel dikerahkan untuk menyelamatkan para penumpang dari air laut menggunakan perahu karet, kapal AL, dan puluhan helikopter. Sebanyak 368 dari 429 penumpang di dalam kapal sudah berhasil diselamatkan. 

Sebanyak 78 di antaranya diinformasikan pelajar. 

Bantuan juga dikirim oleh Amerika Serikat. AL AS, 7th Fleet, mengirimkan kapal serbu amfibi bernama, USS Bonhomme Richard yang rutin berpatroli di bagian barat Semenanjung Korea, ikut dikerahkan untuk memberi pertolongan. 

Tiga alat berat pun telah dikerahkan untuk mengangkat kembali kapal yang telah tenggelam. Menurut pejabat berwenang, proses pengangkatan baru akan dimulai hari ini. 

Namun, tim penyelamat mengaku kesulitan untuk mencari kapal yang kini telah tenggelam. "Begitu banyak lumpur di dalam air laut dan tingkat penglihatan sangat rendah," kata Gyeong Og.  

Sementara itu, para orang tua para pelajar itu ikut panik. Mereka berkumpul di sebuah SMA di Ansan dan berteriak lantaran khawatir putra putrinya tidak selamat dalam kecelakaan itu. Beberapa di antara mereka, bahkan mencoba untuk menelepon ponsel anaknya. 

"Saya berhasil berkomunikasi dengan putri saya. Dia mengatakan, telah diselamatkan bersama 10 pelajar lainnya," ungkap seorang ibu kepada media YTN News Channel.

Para pelajar yang selamat itu, ungkap si ibu, berhasil selamat, karena telah melompat ke air sebelum diselamatkan.

Penumpang yang berhasil diselamatkan lantas dibawa ke sebuah area olah raga di Pulau Jindo. Beberapa orang tua telah menanti mereka di sana. 

Hingga saat ini, penyebab kecelakaan masih belum diketahui dengan jelas. Walaupun menurut informasi dari para penumpang yang selamat, kapal feri itu tiba-tiba berhenti. Kemungkinan kapal tersebut kandas karena lokasi perairan yang dangkal. 

Cuaca pun dilaporkan dalam keadaan baik saat peristiwa itu terjadi. Angin berembus dan ketinggian ombak normal. 

Peristiwa terjadi pada Rabu pagi sekitar pukul 09:00 waktu setempat. Saat itu, kapal tengah dipenuhi pelajar SMP yang berangkat dari Incheon untuk berlibur di Pulau Jeju.

Ini bukan kali pertama yang menjadi kecelakaan laut terburuk di Korsel. Pada Oktober 1993, 300 orang dinyatakan tewas setelah sebuah kapal feri terbalik di barat tepi pantai. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya