Konflik Politik Thailand

WNI di Bangkok dan Sekitarnya Diminta Waspada

VIVAnews - Departemen Luar Negeri (Deplu) menghimbau warga Indonesia (WNI) yang berada di Thailand agar bersikap waspada dan berhati-hati atas konflik politik yang tengah terjadi di negara tersebut. Demikian ungkap Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Teguh Wardoyo, saat dihubungi VIVAnews, Senin 13 April 2009.

"Kami tidak melarang warga kita bepergian ke sana, tetapi kami himbau agar waspada dan hati-hati," kata Teguh. Sementara itu, warga Indonesia di Thailand hingga saat ini dipastikan aman.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

"Mereka [para demonstran] kan tidak menyerang orang asing, tetapi pemerintahan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva," lanjut Teguh. Imbauan agar waspada juga dimuat dalam laman Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di ibukota Bangkok.

Berdasarkan data, jumlah warga Indonesia di Bangkok dan sekitarnya berjumlah 526 orang. Sedangkan warga Indonesia yang masuk dalam wilayah kerja Konsulat Jenderal Indonesia di Songkhla, kota di wilayah selatan Bangkok, berjumlah 242 orang.

Sementara itu, Singapura, Inggris, Kanada, Australia, Kanada, dan Rusia, telah mengeluarkan "travel advisory" bagi warga negara mereka yang hendak berkunjung ke Thailand setelah PM Abhisit mengeluarkan pernyataan keadaan darurat Minggu kemarin.

Para warga dari lima negara tersebut diminta membatalkan rencana kunjungan mereka ke Thailand jika tidak ada kepentingan yang sangat mendesak. Warga yang berada di Thailand juga diminta untuk berhati-hati dan menghindari titik-titik rawan kerusuhan.

Hingga kini, bentrokan antara demonstran pendukung mantan PM Thaksin Shinawatra dengan polisi anti huru-hara di Bangkok sejak Senin dini hari telah menyebabkan sekitar tujuh puluh orang luka-luka. Bentrokan terjadi di perempatan Din Daeng, Bangkok, dekat dengan Victory Monument. Para demonstran juga membakar pos polisi di perempatan Nang Lerng.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024