Usai Pertumpahan Darah, Presiden Ukraina Belum Juga Muncul

Massa demonstran di Ukraina
Sumber :
  • REUTERS/Konstantin Grishin

VIVAnews - Usai pertumpahan darah yang terjadi di Ukraina, Presiden Viktor Yanukovych tak juga menunjukkan batang hidungnya. Pengunjung rasa tetap berdemonstrasi hingga Sabtu 22 Februari 2014, mereka mencoba memasuki kantor presiden.

Dikutip dari Baltimoresun, pengunjuk rasa hanya memenuhi area lapangan, tidak memasuki kantor dan tak melakukan penjarahan.

Xiaomi Rilis Redmi Note 13 Pro Plus 5G: Desain Unik, Performa Gahar dan Harga Terjangkau

Ostap Kryvdyk, seseorang yang mengaku pemimpin aksi protes mengatakan bahwa aksi mereka akan terus berlangsung hingga Yanukovych muncul.

"Saya pikir, Yanukovich panik dan ketakutan, kami hampir sampai pada revolusi Maidan," kata Dmytro Pylipets, salah satu demonstran yang juga seorang dokter asal Kharkiv. Ia datang lengkap dengan seragam dan helm, meniru cara berbusana polisi setempat.

Kabarnya, presiden masih bersembunyi di Ukraina tapi tak bisa dipastikan keberadaannya di Kota Kiev, ibu kota negara tersebut. Informasi yang beredar dari sekutu, Yanukovych pergi ke wilayah timur Ukraina.

Menurut kantor berita UNIAN, seorang anggota parlemen yang dekat dengan Yanukovich mengatakan bahw presiden sedang berada di timur laut Kota Kharkiev, provinsi dengan bahasa Rusia sebagai bahasa utama.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh komentar pemimpin opsisi, Vitaly Klitschko. "Hari ini, ia (Yanukovich) meninggalkan ibu kota," kata Vitaly kepada sidang darurat parlemen.

Pihak oposisi menyerukan presiden untuk segera mengundurkan diri. Lanjut Vitaly, rakyat Ukraina hanya punya satu solusi, yakni pemilihan presiden yang selambat-lambatnya harus dilaksanakan pada 25 Mei mendatang.

Sebelumnya, Yanukovich diprotes massa setelah memutuskan untuk berpaling dari Uni Eropa dan semakin mesra dengan Rusia. Puncak demonstrasi terjadi pada Jumat 21 Februari 2014, menewaskan 77 jiwa di pusat Kota Kiev, yang kini serupa zona perang. Pertumpahan darah terjadi lantaran polisi menembaki pengunjuk rasa dari atap. (eh)

Siswa SMK di Nias Selatan meninggal diduga dianiaya kepala sekolahnya

Imbas Kematian Siswa Diduga Dianiaya, Kepala Sekolah SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan

"Sanksi sementara terhadap kepala sekolah, kami memberikan sanksi sesuai dengan aturan. Saat ini, proses pembelajaran berlangsung tanpa kepala sekolah (dibebastugaskan).

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024