Gali Potensi Bisnis Palestina, Indonesia Gelar Ceapad II

Sabtu, 22 Februari 2014 - 13:00 WIB

Oleh :

Save Palestina

Sumber :

ANTARA/Zabur Karuru

VIVAnews - Indonesia akan menjadi tuan rumah Conference on Cooperation among East Asian nations for Palestine Development (Ceapad) II pada 1 Maret mendatang. Konferensi ini akan menggali potensi bisnis dan posisi Palestina di forum global.

Berdasarkan pernyataan Kamar Dagang Indonesia Komite Timur Tengah dan OKI yang diterima VIVAnews, Sabtu 22 Februari 2014, konferensi yang akan digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, itu akan dibuka oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI.

Konferensi Tingkat Menteri Ceapad I telah memutuskan diikutsertakannya pihak swasta di Ceapad II untuk mengakselerasi tujuan menyejahterakan rakyat Palestina. Wujud dari keputusan ini adalah akan diselenggarakannya Ceapad II Business Forum & Trade Expo sebagai bagian dari acara Ceapad II.

Forum pada 1-2 Maret nanti akan dihadiri pengusaha Palestina, Indonesia dan beberapa negara Ceapad lainnya.

“Tujuan utama penyelenggaraannya adalah untuk meningkatkan eksposur nilai tambah dan keahlian yang dimiliki oleh rakyat Palestina di forum global,” kata Mohamad Bawazeer, Ketua Kadin Indonesia Komite Tiimur Tengah dan OKI.

Pada acara yang didukung penuh oleh IDB (Islamic Development Bank) dan para pengusaha Indonesia ini akan diperdengarkan paparan mengenai potensi dan kemampuan yang dapat ditawarkan oleh Palestina dan Indonesia. Kedua paparan tersebut akan dilakukan langsung oleh pejabat tingkat menteri dari kedua negara.

Pada kesempatan yang sama Indonesia dan Palestina juga akan menandatangani Pejanjian Joint Business Council antara pelaku usaha dari negara masing-masing. Ceapad II Business Forum akan diakhiri dengan one-on-one business match making.

Trade expo akan berlangsung tanggal 1 dan 2 Maret juga di Hotel Borobudur Jakarta. Sejumlah 30 perusahaan Palestina dan beberapa negara Asia Timur akan mengisi Trade Expo dengan memamerkan produk-produk unggulan masing-masing.

“Selain untuk kesejahteraan rakyat Palestina sendiri, hal ini juga berkat adanya kerjasama yang saling mendukung antar pemangku kepentingan, terutama Kemlu RI, Kadin Indonesia dan IDB,” kata Bawazeer.