Obama Bertemu Dalai Lama, China Meradang

Dalai Lama bertemu Barack Obama pada 16 Juli 2011
Sumber :
  • White House
VIVAnews -
BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023
Presiden Amerika Serikat Barack Obama kembali melakukan pertemuan dengan Dalai Lama pada Jumat waktu Washington. Seperti yang sudah-sudah, pertemuan ini mengundang kecaman dari China yang langsung memanggil kepala perwakilan AS di Beijing.

Arus Mobil saat Mudik 2024 Meningkat, Astra Infra Siapkan Hal Ini

Diberitakan
Otto Hasibuan: Kami Minta Megawati Dipanggil di Sidang MK, Mau Enggak?
Reuters , pertemuan tetap dilangsungkan kendati China telah mewanti-wanti Obama soal hal ini. Protes China ini telah disampaikan pada Kamis kemarin sesaat setelah Obama mengumumkan soal kedatangan pemimpin Buddha Tibet di pengasingan itu.


Ini adalah kali ketiga Obama bertemu Dalai Lama. Pertemuan sebelumnya terjadi pada tahun 2010 dan 2011.


Pertemuan dengan Peraih Nobel Perdamaian itu berlangsung selama satu jam. Gedung Putih mengatakan, Obama sekali lagi meneguhkan dukungannya pada hak asasi manusia, tradisi, budaya, dan praktik keagamaan yang unik di Tibet.


Gedung Putih menegaskan bahwa Obama tidak mendukung kemerdekaan Tibet dari China, dan Dalai Lama sendiri berkata tidak tengah memperjuangkannya.


AS rupanya sedikit menggubris protes dari China. Terbukti dari cara Gedung Putih menyambut Dalai Lama. Obama bertemu dengan Dalai Lama di Ruang Peta Gedung Putih, bukan di tempat yang biasanya dia menyambut kepala negara, Ruang Oval.


Selain itu, Dalai Lama tiba secara rahasia. Tidak ada dari kalangan media Gedung Putih yang mengetahui ketibaannya. Selain itu, fotografer juga dilarang mengabadikan pertemuan tersebut. Pria yang dijuluki oleh China "serigala berbulu domba" ini juga tidak berbicara pada media, berbeda dengan tahun 2011 silam.


"Pertemuan ini mengirimkan pesan kuat harapan bagi rakyat Tibet di Tibet yang mengalami penderitaan," kata Lobsang Sangay, pemimpin Badan Tibet Pusat, pemerintahan Tibet di pengasingan.


China Meradang


China yang meradang langsung memanggil Kuasa Hukum Kedutaan Besar AS di Beijing Daniel Kritenbrink untuk menyampaikan kekesalan mereka. Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Yesui mengatakan bahwa AS telah mencampuri urusan dalam negeri mereka.


"Peristiwa ini telah merusak hubungan China-AS, kerja sama dan hubungan bilateral, serta mengganggu kepentingan AS sendiri. AS harus melakukan sesuatu untuk mengembalikan kepercayaan pemerintah dan rakyat China," kata Zhang.


Gedung Putih enggan berkomentar banyak untuk menanggapi kecaman dari China ini.


"Kami berkomitmen untuk membangun kemitraan yang konstruktif dengan China, kami bekerja bersama untuk menyelesaikan masalah regional dan global," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya