Presiden Filipina Bandingkan China dengan Nazi Jerman

Presiden Filipina Benigno Aquino III
Sumber :
  • REUTERS/Presidential Palance/Handout via Reuters
VIVAnews -
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi
Presiden Filipina Benigno Aquino prihatin atas sikap China yang kian agresif mengklaim wilayah di Laut China Selatan. Aquino membandingkan kelakuan China ini dengan tentara Nazi Jerman yang menguasai Cekoslovakia pada Perang Dunia II.

Kubu Ganjar-Mahfud Ingin Suara Prabowo-Gibran Nol, Begini Kata KPU

Pernyataan Aquino disampaikan dalam wawancaranya dengan
BI Pastikan Masyarakat di Lebaran 2024 Dapat Uang Baru
New York Times di Manila, seperti dikutip
Channel News Asia
, Rabu 5 Februari 2014. Dia mengatakan, China semakin gencar meningkatkan persenjataannya dan giat mengklaim Laut China Selatan seluruhnya, wilayah yang juga dipersengketakan dengan Filipina.


Aquino mengakui Filipina negara dengan militer terlemah di kawasan. Dia paham betul, Filipina tidak akan berkutik melawan China yang teknologi militernya meningkat pesat beberapa tahun terakhir.


Jika Filipina tidak mendapat bantuan negara lain menghadapi China, maka tidak ubahnya seperti Cekoslovakia yang tidak dibantu kekuatan Barat saat diduduki tentara Nazi pimpinan Adolf Hitler pada 1938, jelang PD II.


"Pada titik apa kalian mengatakan: 'Sudah cukup'? Dunia harus mengatakannya. Ingatlah pada Sudetenland (Cekoslovakia) yang diserahkan untuk menyenangkan Hitler demi mencegah Perang Dunia II," kata Aquino.


Aquino mengatakan, Filipina tidak akan menyelisihi wilayah yang diklaim China. Namun, dia berharap adanya bantuan negara lain dalam menyelesaikan masalah ini sesuai dengan hukum internasional.


"Kalian mungkin punya kekuatan, tapi tidak berarti kalian benar," kata Aquino merujuk pada China.


Komentar Aquino ini langsung mendapatkan tanggapan dari media corong pemerintahan komunis China, Xinhua. Dalam sebuah artikelnya,
Xinhua
mengatakan bahwa Aquino "bodoh".


"Pernyataannya itu menunjukkan warna sejatinya sebagai politisi amatir, yang bodoh baik dilihat dari riwayat maupun realitasnya," tulis Xinhua. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya