Pengadilan Pembunuhan Rafik Hariri Digelar di Belanda

Seorang wanita berdoa di makam Rafik Hariri di Beirut, Lebanon
Sumber :
  • REUTERS/Mohamed Azakir

VIVAnews - Pengadilan atas pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri dimulai hari ini, Kamis 16 Januari 2014 di The Hague, Belanda. Pengadilan yang digelar oleh PBB itu dilakukan in abstentia, atau tanpa kehadiran keempat orang tersangka.

Diberitakan Al Jazeera, empat tersangka yang kesemuanya anggota militan Syiah Hizbullah tidak bisa dihadirkan di pengadilan. Namun hakim David Re mengatakan, pengadilan akan digelar tidak ubahnya jika tersangka ada di ruangan tersebut.

Dalam sistem pengadilan internasional, pengadilan kali ini sangat unik, karena tidak menghadirkan pelakunya di ruang sidang.

Pengadilan akan membacakan 500 pernyataan saksi mata dalam insiden sembilan tahun lalu itu. Pengadilan diprediksi berlangsung berbulan-bulan, bahkan tahunan.

Ledakan pada 14 Februari 2005 itu menewaskan Hariri dan 22 orang lainnya, serta melukai lebih dari 226 orang. Peristiwa ini memicu semakin tegangnya konflik sektarian Sunni-Syiah di Lebanon.

Hariri adalah salah satu pemimpin Sunni paling berpengaruh. Para pendukungnya menyalahkan Suriah atas peristiwa itu, berujung pada demonstrasi terhadap pasukan Suriah yang bermarkas di Lebanon sejak tahun 1976. Akibatnya, pasukan Suriah hengkang dari negara itu beberapa bulan kemudian.

PBB memulai Pengadilan Khusus untuk Lebanon tahun 2007 demi menyelidiki pengeboman ini. Tahun 2011, dikeluarkan surat penangkapan untuk Mustafa Badreddine, Salim Ayyash, Hussein Oneissi, dan Assad Sabra. Semuanya merupakan anggota Hizbullah dan Badreddine adalah mantan komandan militer organisasi militan tersebut.

Ada tersangka ke lima yang baru didakwa tahun lalu, yaitu Hassan Habib Merhi, 48, yang berkasnya akan segera dimasukkan dalam pengadilan tersebut. Mereka dikenakan empat dakwaan, termasuk konspirasi untuk melakukan aksi terorisme hingga percobaan pembunuhan.

Koresponden BBC mengatakan bahwa bukti-bukti terhadap keempat tersangka sebagian besar berdasarkan analisa jaringan telepon seluler.

Hal ini dibantah oleh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang mengatakan bahwa Israel yang melacak pergerakan Hariri melalui satelit, dan menyusup masuk ke sistem telepon untuk memalsukan catatan agar seluruh tuduhan mengarah pada mereka. Menurut Nasrallah, ini adalah konspirasi Yahudi dan Amerika Serikat.

Hubungan Tak Baik, Ruben Onsu dan Jordi Onsu Sudah Setahun Tak Berkomunikasi
Zeekr 009 Grand

MPV Semewah Alphard Ini Bisa Melesat Sekencang Mobil Sport

Mobil MPV ini bukan sembarang minivan, melainkan sebuah istana mini yang memadukan kemewahan, performa, dan teknologi canggih. Bagian belakang kabin dipisahkan dari depan

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024