Demonstran Antipemerintah Thailand Diserang Kelompok Asing

Demonstran massa anti pemerintah di Thailand
Sumber :
  • REUTERS/Athit Perawongmetha

VIVAnews - Janji pemimpin kelompok pengunjuk rasa anti pemerintah, Suthep Thaugsuban, kembali menggelar demonstrasi besar-besaran pada Jumat, 6 Desember 2013, tidak terealisasi. Alih-alih berdemo, massa antipemerintah pimpinan Suthep malah diserang kelompok lain.

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

Harian Bangkok Post melaporkan, insiden ini bermula saat massa antipemerintah itu sedang berkumpul di Kementerian Keuangan dan perempatan Kok Wua. Tiba-tiba, sekelompok pemuda datang dan menyerang mereka. Akibatnya, tiga orang terluka. Dua orang penjaga barikade, sedangkan satu lainnya adalah pelaku.

Salah satu korban luka adalah pria berusia 35 tahun. Dia langsung dilarikan ke RS Klang dengan luka bakar di bagian tangan kanan dan jari. Sementara korban luka lainnya yang diduga pelaku, menderita luka tusukan di bagian kiri dan langsung dilarikan ke RS Vachira.

Menurut laporan reporter tvOne yang saat ini bertugas di Bangkok, Lilik Dwi Koestiawan, kejadian itu berlangsung pada Jumat dini hari. "Menurut laporan yang saya terima dari pihak KBRI Bangkok, peristiwa terjadi pada subuh. Memang di lokasi itu, dijaga oleh orang-orang anti pemerintah. Mereka dilempari petasan yang dimasukkan ke dalam bola pingpong, sehingga lontarannya cukup jauh," kata Lilik.

Salah satu korban luka bernama Sornchai Tuksuwan, terpaksa harus kehilangan tangan kirinya lantaran diamputasi. Awalnya penjaga itu ingin membuang bom pingpong tadi. "Tapi belum sempat dibuang sudah keburu meledak duluan petasannya," kata Lilik.

Otoritas berwenang Thailand menduga, kelompok pemuda itu bayaran. Sejauh ini, menurut Lilik, Suthep belum tampil di depan publik. Informasinya, Suthep alam menggelar jumpa pers, malam ini untuk menjawab pernyataan Pemerintah.

"Dalam pernyataan yang disampaikan oleh kubu Pemerintah, PM Yingluck menyatakan tidak akan lagi menunda untuk segera berdialog dengan Suthep dan massa anti pemerintah," jelas Lilik.

Sayang, Pemerintah tidak menyatakan kapan dialog terbuka dengan kubu Suthep akan dihelat. Lilik hanya mengutip jawaban Deputi Perdana Menteri yang menyebut, "segera."

Selain itu, Pemerintah kembali memperingatkan akan menahan Suthep dan massa yang mendukung aksi demonstrasi melawan pemerintah. "Jadi apabila ada pihak-pihak yang ikut mendukung dengan menyediakan air, nasi bungkus atau toilet gratis, maka akan ikut dikenai sanksi hukum," kata dia.

Lilik menggarisbawahi dalam aksi demonstrasi yang dilakukan kelompok anti pemerintah itu tidak merugikan para pengguna jalan. Transportasi tetap berjalan seperti biasa.

"Jadi massa memang sejak awal sudah berkomitmen, agar jangan sampai memacetkan lalu lintas dan mematikan akses alat transportasi. Oleh sebab itu, mereka sengaja memusatkan diri," kata Lilik. (umi)

Bandara di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), tergenang banjir 17/4

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Banjir bandang yang merendam Dubai, Uni Emirat Arab pada 16 April 2024, berdampak pada penerbangan beberapa maskapai menuju Bali.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024