Infrastruktur Rusak Parah, Bantuan Korban Topan Haiyan Sulit Masuk

badai Haiyan landa FIlipina
Sumber :
  • REUTERS/ABS-CBN
VIIVAnews
5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang
- Tim dokter Lintas Batas (MSF) berhasil mencapai bagian utara Pulau Cebu, Filipina, menggunakan mobil pada Rabu 13 November 2013. Ini merupakan salah satu pulau yang dihempas angin Haiyan, Jumat lalu. MSF telah berada di Cebu, kota terdekat dengan daerah bencana yang memiliki bandar udara, sejak Sabtu, 9 November.

Prabowo Gandeng PKB dan Nasdem, Gibran: Ini Bukan Meninggalkan PDIP

Dalam keterangan resmi, sebelum mencapai lokasi, tim MSF telah telah keliling menggunakan helikopter memetakan wilayah mana yang sangat memerlukan bantuan. "Kajian awal menunjukkan pulau-pulau terpencil paling terdampak bencana angin topan," tulis keterangan yang dipublikasikan Kamis, 14 November.
Tesla Bakal Luncurkan Mobil Listrik Murah? Ini Kata Elon Musk


Di pesisir utara Cebu, misalnya, para korban selamat justru ditampung warga setempat yang rumahnya tidak hancur. Rumah sakit setempat kewalahan menerima pasien. Bantuan sudah mulai berdatangan, namun agak susah karena sebagian besar alat-alat kesehatan sudah tersapu angin.


Tim MSF kemudian naik kapal feri ke Pulau Bantayan, mereka menginap di sana untuk melanjutkan pengkajian kebutuhan penduduk. Tim MSF lainnya naik pesawat ke Guiuan di sebelah timur Samar. Ini merupakan daerah pertama kali diterjang angin topan dan belum banyak informasi yang bisa didapatkan. Tim melaporkan bahwa kerusakan cukup luas dan kebutuhan bantuan sangat besar. Satu tim lengkap berencana kembali ke Guiuan hari ini dengan helikopter.


Tim MSF lainnya mengkaji situasi Pulau Panay dari helikopter. Hasilnya, sekitar 50 persen Kota Roxas, di Provinsi Cadiz, telah hancur. Pengkajian lebih lanjut akan dilakukan di desa-desa terdampak di sekitar Roxas. Tim lain saat ini berada di Ormoc dan akan melakukan survei situasi di Leyte Barat.


Pengiriman bantuan kacau
Kerusakan parah infrastruktur membuat pengiriman logistik dan obat-obatan menjadi kacau. Bandar udara Tacloban rusak parah dan jalan-jalan terhalang puing-puing. Bandar udara Cebu amat sangat padat.


"Transportasi ke wilayah bencana sangat sulit, sehingga akses adalah masalah utama"


MSF mengirim ratusan ton peralatan medis dan barang bantuan. Satu pesawat kargo tiba Rabu, di Cebu, dua pesawat lainnya menyusul di hari yang sama, dan tujuh lainnya akan tiba dalam beberapa hari ke depan. Bantuan itu dari Dubai, Panama, Belanda, Belgia, dan Perancis.  Kargo kemanusiaan ini berisi peralatan medis untuk merawat korban luka-luka, peralatan untuk konsultasi medis, vaksin tetanus, barang bantuan seperti tenda dan perlengkapan mandi, peralatan air-sanitasi.


Di pulau-pulau sebelah barat Cebu (Panay dan Negros), kebutuhan utama masyarakat adalah tempat tinggal, air, dan makanan. Tim saat ini tengah menyiapkan obat-obatan, peralatan medis, dan alat penjernih air, serta barang-barang kebutuhan dasar lainnya. Tim juga terus memantau kemungkinan mewabahnya penyakit menular dan mengkaji kebutuhan di berbagai fasilitas kesehatan.


Sementara itu, dari pemeriksaan tim, jenis cedera paling banyak adalah patah tulang dan luka robek. "Sangat penting memberikan perawatan sesegera mungkin untuk menghindari komplikasi dan infeksi," tulisnya.


Wabah penyakit seperti tetanus, leptospirosis atau penyakit yang diakibatkan parasit, ditularkan dari air banjir yang mengandung kotoran hewan, dan penyakit terkait diare, perlu diwaspadai. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya