Ekspresi Frustasi Wali Kota Melihat Daerahnya Hancur Diamuk Topan

Wali Kota Tacloban, Alfred S. Romualdez.
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su
VIVAnews
Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari
– Wali Kota Tacloban di Filipina, Alfred S Romualdez, begitu emosional ketika berbicara tentang situasi terkini di kotanya usai dihantam topan monster Haiyan, Jumat pekan lalu. Rasa putus asa merayapi warga yang tempat tinggalnya porak-poranda akibat terjangan Haiyan.

Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti

Reuters
Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar
, 14 November 2013, menyatakan penjarahan yang terjadi di berbagai daerah di Filipina mulai memakan korban jiwa karena orang-orang semakin beringas. Warga yang berhasil bertahan hidup dilanda kepanikan karena kurangnya pasokan bahan makanan, air, dan obat-obatan. Beberapa orang menggali pipa air bawah tanah dan menghancurkannya agar bisa mendapat air.

Romualdez mengungkapkan rasa frustasinya terkait lambatnya respons pemerintah pusat atas bencana super topan Haiyan. “Kami memasuki hari ketujuh usai topan terjadi, dan hingga saat ini mayat-mayat masih bergeletakan di jalan. Ada permintaan dari warga agar petugas datang ke suatu lokasi dan mengambil mayat-mayat di sana. Mereka mengatakan jumlah mayat sekitar 5-10. Tapi begitu kami tiba di sana, kami melihat 40 mayat. Ini menakutkan,” ujar dia.


Wali Kota Tacloban itu amat kecewa dengan penanganan bencana oleh pemerintah pusat. “Pilihannya sekarang adalah menggunakan truk yang sama untuk mendistribusikan bantuan makanan sekaligus untuk mengevakuasi mayat-mayat,” kata Romualdez dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.


Presiden Filipina Benigno Aquino mendapat tekanan kuat untuk mempercepat distribusi makanan, air, dan obat-obatan kepada korban topan Haiyan yang dilanda depresi. Langkah cepat pemerintah pusat diperlukan seiring dengan meluasnya penjarahan bahan pangan di seluruh Filipina.


Sebelumnya, Wali Kota Davao Rodrigo Duterte yang mengunjungi Tacloban tak mampu berkata-kata melihat kehancuran kota itu. Sekitar 80 persen bangunan di kota itu rata dengan tanah. “Tuhan pasti sedang berada di tempat lain. Atau mungkin Dia lupa ada sebuah planet bernama bumi,” ujarnya spontan seperti dilansir
Inquirer
. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya