Bank Dunia Yakin RI Bisa Atasi Tekanan Rupiah dan Gejolak Eksternal

Mata uang dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Inul Daratista Nyekar ke Makam Mertua yang Non Muslim, Netizen Pertanyakan Agama Adam Suseno
- Indonesia dipandang bisa mengatasi tekanan atas kurs mata uangnya dan mampu terus bertahan dari gejolak eksternal. Namun pemerintah Indonesia harus siap mengantisipasi lambatnya pertumbuhan ekonomi yang melanda negeri ini.

Viral! Content Creator Asal Magelang Cosplay Jadi Kaleng Khong Guan di Hari Lebaran

Demikian penilaian Rodrigo Chaves, Kepala Baru Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia. Rodrigues merupakan seorang ekonom dengan lebih dari 20 tahun pengalaman bekerja di bidang pembangunan di lebih dari 30 negara.
Pria Ini Dilindas Moge Ratusan Kali demi Rekor Dunia


“Dalam dekade terakhir, dunia telah melihat transformasi Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah yang dinamis, berkat fondasi makro-ekonomi yang kuat dan manajemen fiskal yang baik. Bank Dunia percaya bahwa Indonesia akan mengatasi tekanan pada Rupiah, dan terus bertahan menghadapi gejolak eksternal," kata Chaves dalam keterangan tertulis yang dikirim ke
VIVAnews
hari ini.


Yang lebih penting, lanjut Chaves, negara besar ini memiliki semua yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi semua rakyat Indonesia. Meski ekonomi Indonesia tetap tangguh, dia mengingatkan bahwa tingkat pertumbuhan di Indonesia mulai melambat.


Kondisi ini mencerminkan pelemahan dalam investasi, harga komoditas, serta konsumsi domestik. Defisit neraca Indonesia juga terus naik, dengan jumlah impor yang naik lebih cepat dari pada jumlah ekspor.


Namun Rodrigues melihat bahwa perubahan kebijakan dalam beberapa bulan terakhir, seperti pengurangan subsidi bahan bakar minyak, merupakan perkembangan positif yang akan membantu Indonesia bangkit kembali.


“Ekonomi Indonesia tengah menyesuaikan diri dengan ketidakpastian jangka pendek. Namun proyeksi pertumbuhan negara ini tidak perlu diragukan lagi, terutama bila rencana jangka panjang dan kebijakan publik dapat meningkatkan investasi, serta juga perluasan keterampilan tenaga kerja dan infrastruktur," kata Chaves, yang mendapat gelar doktoratnya di bidang ekonomi dari Ohio State University.

 

Sebelum ditempatkan di Indonesia, Chaves merupakan Direktur Pengentasan Kemiskinan dan Manajemen Ekonomi untuk kawasan Amerika Latin dan Karibia, yang memiliki tantangan pembangunan serupa dengan Indonesia.


Tantangan tersebut termasuk mengatasi naiknya ketidaksetaraan serta memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, dan memperluas akses pendidikan, kesehatan, air minum dan layanan dasar lainnya. Walaupun tingkat kemiskinan di Indonesia telah turun menjadi 11,8 persen pada tahun 2013, sekitar 40 persen penduduk – atau 100 juta orang – masih menderita kemiskinan.


Chaves akan memimpin program Bank Dunia di Indonesia dengan portfolio terdiri dari 37 proyek aktif dengan nilai komitmen USD $8 milyar per Agustus 2013; portfolio tersebut terdiri dari berbagai program, termasuk program pembangunan berbasis masyarakat, program perluasan energi geotermal, dan program layanan pendidikan anak usia dini. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya