Penyadapan, RI Kaji Ulang Kerjasama Intelijen dengan Australia dan AS

Menlu RI Marty Natalegawa dan Menlu Australia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVAnews -
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen
Pemerintah akan mengkaji ulang kerjasama pertukaran informasi dan intelijen dengan Amerika Serikat (AS) dan Australia. Dua negara ini sebelumnya, diberitakan melancarkan aksi spionase dengan menyadap Indonesia.

Cadangan Devisa RI Maret Turun Jadi US$136,2 Miliar Buat Bayar Utang dan Stabilisasi Rupiah

"Mereka (AS dan Australia) tidak bisa mengkonfirmasi atau menyangkal pemberitaan tersebut," ungkap Marty di sela pertemuan Bali Democracy Forum (BDF) ke-6 di Nusa Dua, Bali, Kamis 7 November 2013.
Prabowo Mau Buat Presidential Club, Jusuf Kalla: Tentu Baik, Positif


Marty berharap dengan langkah tegas dari Indonesia ini, tidak ada lagi penyadapan atau tindakan lainnya yang mengingkari semangat persahabatan antarnegara.


Dalam waktu dekat, imbuhnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) akan bertemu perwakilan AS untuk membahas soal aksi penyadapan. "Yang penting dan perlu kita tegaskan dari negara-negara ini, tidak boleh ada tindakan yang tidak selaras dengan semangat persahabatan," tegas Marty.


Kalaupun kedua negara tetap mengumpulkan informasi melalui cara ilegal --setelah kajian ulang kerjasama itu-- Indonesia tak segan untuk mempertanyakannya. "Apa dan bagaimana (penyadapan itu)," kata Marty.


Marty menilai, sikap tegas Indonesia wajar karena penyadapan tidak selaras dengan semangat persahabatan yang sejak lama digaungkan. "Yang paling terganggu dari semua proses ini adalah rasa saling percaya," jelasnya.


Marty mengimbau agar negara-negara yang diberitakan menyadap Indonesia, mengupayakan segala cara untuk menciptakan suasana saling percaya. (umi)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya