Ungkap Persembunyian Osama, Warga AS Tuntut Hadiah Rp283 M

Warga melihat rumah persembunyian Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan
Sumber :
  • REUTERS/Erik de Castro
VIVAnews
Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne
- Seorang warga asal Michigan, Amerika Serikat (AS), Tom Lee, menuntut hadiah senilai US$25 juta atau Rp283 miliar kepada Pemerintah AS melalui Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI). Menurut Lee, dia pernah memasok informasi kepada FBI soal lokasi persembunyian mantan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden di Pakistan, tahun 2003 silam.

Daftar Tempat Charging Mobil Listrik di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024

Laman
Meet Nicole Shanahan, VP Candidate of the United States
Daily Mail, Sabtu, 2 November 2013, melansir informasi ini berdasarkan surat yang dikirim oleh pengacara yang berkantor di Chicago, Loevy & Loevy, yang mewakili pria berprofesi sebagai pengusaha permata itu. Surat tersebut telah dikirim kepada Direktur FBI, James Comey, pada bulan Agustus lalu.


Namun, hingga kini surat tersebut belum memperoleh respons. Dalam surat itu, Lee, menulis bahwa dia turut dikirim dalam sebuah misi pencarian lokasi bin Laden oleh agen intelijen Pakistan. Awal mula Lee bisa terlibat dalam misi itu, karena dia kenal salah seorang agen intelijen di sana.


Agen intelijen Pakistan itu, merupakan bagian dari keluarga yang sering berbisnis selama 10 tahun dengan dia. Baik Lee, si agen intelijen dan keluarganya turut menentang bin Laden. Dalam surat itu, agen intelijen menginformasikan kepada Lee bahwa dirinya sukses mengantar bin Laden dan keluarganya dari kota Peshawar menuju Abbottabad.


"Lee secara tepat berhasil mengidentifikasi keberadaan teroris paling dikenal di era kami. Seseorang yang bertanggung jawab terhadap serangan gedung World Trade Center yang merupakan aksi teror terhebat di tanah Amerika," tulis pengacaranya, Michael Kanovitz.


Informasi itu sudah diteruskan kepada FBI sejak tahun 2003 silam. Namun, entah kenapa Pemerintah AS tak juga mengambil tindakan saat itu. Pada Jumat lalu, Lee, mengirimkan sebuah surat elektronik kepada harian
The Grand Rapids Press
dan menyatakan keheranannya itu.


"Hal itu benar-benar membuat saya resah dan seharusnya juga menjadi pertanyaan semua warga AS. Saya telah menginformasikan keberadaan bin Laden sejak tahun 2003, tapi mereka tetap membiarkannya hidup hingga delapan tahun kemudian," ujar Lee dalam surel tersebut.


Lee mengaku telah berupaya mengklaim hadiah yang dijanjikan itu berulang kali, namun tetap tak diberikan respons. FBI pun yang dihubungi media, menolak berkomentar.


Namun, informasi yang diberikan Lee tidak sesuai dengan pengakuan salah seorang istri bin Laden. Kepada tim investigasi Pakistan, salah seorang istri bin Laden mengatakan dia baru pindah ke rumah di kota Abbottabad di tahun 2006 silam. Sejak saat itu, dia tidak pernah meninggalkan lantai atas tempatnya bermukim.


Rumah di daerah Abbottabad berada di dalam sebuah komplek yang luas dengan dinding tinggi mengelilingi rumah itu. Rumah tersebut diketahui memiliki tiga lantai.


Sebelum akhirnya pasukan Angkatan Laut (AL) menyerang rumah itu, pemerintah AS memang pernah menjanjikan hadiah kepada siapa pun yang dapat memberikan informasi soal keberadaan bin Laden. Walau akhirnya keberadaan bin Laden diketahui melalui kurirnya, Ibrahim al-Kuwaiti.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya