AS Akhiri Program Spionase Terhadap Kanselir Jerman

Presiden Obama dan Kanselir Merkel.
Sumber :
  • REUTERS/Thomas Peter
VIVAnews
Gak Minta Kado, Maxime Bouttier Ngarep Quality Time Bareng Luna Maya di Hari Ulang Tahunnya
- Sebuah laporan dari seorang pejabat Amerika Serikat (AS) menyebut Badan Keamanan Nasional AS (NSA) berhenti menyadap komunikasi Kanselir Jerman dan para pemimpin lainnya.

Presiden PKS: Ikhtiar Sudah Kita Optimalkan meski Hasil Tak Sesuai dengan Harapan

Langkah itu ditempuh usai Gedung Putih mempelajari aksi penyadapan yang dilakukan NSA.
Airlangga Respons Gugatan PDIP di PTUN: Keputusan MK Sudah Final


Laman
Al Arabiya
, Senin 28 Oktober yang mengutip harian Wall Street Journal (WSJ) melansir Presiden Barack Obama mempelajari sistem pengawasan elektronik dalam sebuah kajian internal yang dia perintahkan pada pertengahan tahun ini. Kajian itu menemukan NSA telah menyadap komunikasi 35 pemimpin negara.


Usai diketahui, beberapa program penyadapan terhadap beberapa pemimpin negara termasuk Kanselir Merkel dihentikan. Namun menurut WSJ, program penghentian baru sebatas perencanaan dan belum terealisasi.


Masih menurut sumber tersebut, begitu banyak program penyadapan yang dilakukan NSA sehingga tak mungkin semuanya dilaporkan secara teknis kepada Obama.


Obama, kata sumber itu, hanya menginformasikan dan setuju kumpulan target penyadapan secara luas dan termasuk ke dalam prioritas. Namun para pejabat di bawahnya memutuskan untuk menyasar target intelijen lebih spesifik.


"Keputusan ini dibuat oleh NSA. Presiden sama sekali tidak menangani urusan ini," ujar sumber itu.


Namun, kendati WSJ meragukan niat untuk mengakhiri program spionase, karena seorang pemimpin negara seperti Merkel mungkin saja berkomunikasi dengan pemimpin lain yang namanya masih masuk ke dalam daftar Washington. Artinya, mau tidak mau, komunikasi Merkel pasti masih akan ikut didengar oleh para agen NSA.


Laporan yang ditulis WSJ seolah-olah ingin menjawab publikasi media Jerman, Bild am Sonntag. Media tersebut mengutip informasi dari sebuah sumber di NSA yang mengatakan Obama telah mengetahui perihal operasi penyadapan terhadap Kanselir Merkel tahun 2010 silam.


Presiden ke-45 tersebut disebut menerima laporan secara pribadi dari Kepala NSA, Jenderal Keith Alexander. Namun Juru Bicara NSA, Vanee Vines, membantah laporan itu.


Vines menyebut bosnya tidak pernah berdiskusi secara khusus soal operasi penyadapan yang melibatkan Kanselir Jerman Merkel.


"Alexander tidak pernah berdiskusi di tahun 2010 soal operasi yang dituduhkan melibatkan Kanselir Merkel," kata dia.


Apabila tuduhan itu benar, maka hubungan diplomatik negara terancam renggang. Pasalnya, dalam pembicaraan telepon antara Merkel dengan Obama, mantan Senator Chicago tersebut mengaku tidak tahu perihal aksi spionase NSA terhadap Merkel.


Andai dia tahu, ungkap Obama, maka dia pasti akan menghentikannya.


Semua tuduhan spionase ini bersumber terhadap dokumen yang dibocorkan oleh mantan kontraktor AS, Edward J. Snowden. Dalam dokumen itu, mengindikasikan badan spionase AS telah mengakses komunikasi elektronik milik puluhan pemimpin dunia dan jutaan warga asing. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya