Sempat Ditolak Parlemen, Presiden Iran Ajukan Calon Menteri Baru

Presiden Iran Hassan Rouhani pidato di Majelis Umum PBB
Sumber :
  • REUTERS/Ray Stubblebine
VIVAnews - Presiden Iran, Hassan Rouhani, pada hari Minggu kemarin, kembali mengajukan tiga nama calon Menteri kepada Parlemen. Sebab, tiga nama calon Menteri sebelumnya yakni, Menteri Pendidikan, Mohammad Ali Najafi dan Menteri Sains, Riset dan Teknologi, Jafar Milimonfared, serta Menteri Pemuda dan Olah Raga, Masoud Soltanifar ditolak Parlemen pada Agustus lalu.
Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Ketiganya ditolak Parlemen karena dituduh terlibat aksi kekerasan dalam pemilu tahun 2009 silam dan kurang berpengalaman. Laman Al Arabiya, Minggu 20 Oktober 2013, melansir bahwa Rouhani mengajukan Reza Faraji Dana untuk menduduki jabatan sebagai Menteri Riset, Sains dan Teknologi, Reza Salehi Amiri untuk mengisi posisi Menteri Pemuda dan Olah raga serta Ali Asghar Fani menjadi punggawa Kementerian Pendidikan.  
Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Parlemen Iran dijadwalkan akan mendiskusikan soal tiga nama baru yang diajukan Rouhani pada pekan depan. Publik menduga parlemen sebagian besar akan menyetujui soal pemilihan ketiga calon Menteri itu, karena mereka tidak berasal dari partai politik mana pun. 
Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Seret Nama Karen McDougal, Siapa Dia?

Penunjukkan Menteri pilihan Rouhani sempat menuai perdebatan alot di parlemen pada pertengahan Agustus lalu. Sorotan diarahkan Parlemen terhadap latar belakang para Menteri pilihan Rouhani. Kebanyakan dari mereka merupakan lulusan universitas barat seperti dari Amerika Serikat dan Inggris. 

Parlemen menuduh Rouhani memilih para calon Menteri yang bersahabat dengan pihak Barat atau yang mendukung penghasutan untuk melawan sistem ulama yang mendominasi pemerintahan Iran. Anggota parlemen khawatir bahwa calon Menteri pilihan Rouhani berusaha menghancurkan sistem ulama di negara itu. 

Namun, Rouhani menyangkal dengan alasan bahwa pemilihan calon Menteri didikan Barat karena kompentensi yang mereka miliki, khususnya dalam menghadapi dampak sanksi yang diterapkan dunia internasional. Menurut Rouhani, akibat sanksi yang dikenakan dunia internasional, perekonomian negara itu menjadi pincang. 

Akses perbankan global terputus dan menyebabkan tingginya tingkat inflasi yang telah menyentuh angka 40 persen. 

"Kami tahu dan sadari bahwa negara kita sedang dalam situasi perekonomian dan sosial yang sulit. Tekanan dunia internasional semakin memperparah permasalahan itu," ujar Rouhani di hadapan parlemen. 

Masih menurut Rouhani, masyarakat sudah lelah dengan kesulitan ekonomi yang disebabkan sanksi tersebut. Maka Rouhani bertekad perbaikan ekonomi akan menjadi salah satu agenda utamanya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya