Rayakan Ulang Tahun, 11 Penerjun Payung Tewas di Belgia

Kecelakaan pesawat di Belgia
Sumber :
  • BBC
VIVAnews - Niat 11 penerjun payung untuk merayakan momen ulang tahun salah satu rekannya, berakhir nahas pada Sabtu 19 Oktober 2013 kemarin. Pesawat Pilatus PC-6 Turbo Porter yang mereka tumpangi jatuh di dekat Desa Marchovelette, sekitar 10 kilometer dari kota Namur, Belgia. 
Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!

Laman Telegraph, Minggu 20 Oktober 2013, melansir pesawat itu diduga mengalami masalah pada bagian sayapnya setelah mencapai ketinggian 3.000 meter. Hal itu diperkuat dengan keterangan saksi mata bernama Benolit Pierson. 
Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

Pada saat kecelakaan terjadi, Pierson tengah berada di dekat kebunnya dan melihat pesawat itu jatuh. 
Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah

"Saya melihat pesawat ini terayun-ayun keras ke bagian atas dan bawah. Terlihat jelas, pesawat itu memiliki kesulitan stabil di udara. Di tengah-tengah penerbangan, pesawat kehilangan sayap kanannya," papar Pierson. 

Tak berapa lama kemudian, lanjut Pierson, dia mendengar ledakan keras. Ledakan keras kedua bahkan masih terdengar 10 detik usai pesawat itu jatuh. 

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Belgia, Pierson menjelaskan dia melihat tiga penerjun payung yang berusaha menyelamatkan diri dengan membuka parasut mereka. Sayang, upaya itu gagal karena pesawat sudah keburu jatuh. Hal itu terbukti, karena di lokasi kecelakaan, ditemukan parasut yang sudah mengembang. 

"Mereka putus asa lalu berusaha membuka parasut, tapi upaya itu sangat terlambat," kata dia. 

Setelah pesawat jatuh, Pierson buru-buru mendatangi lokasi kecelakaan. Di sana dia melihat ada seorang korban yang masih hidup. Namun, dia mengalami luka yang sangat parah.

Pierson mencoba membantu mengeluarkan korban tersebut dari dalam pesawat, tapi terhalang kobaran api. 

Kecelakaan itu benar-benar tidak diduga, karena di hari yang sama, sang pilot menerbangkan pesawat serupa dan membawa 15 penerjun payung. Aksi terjun payung berjalan lancar dan tidak ada masalah. 

Hingga saat ini, jumlah korban masih simpang siur. Beberapa media besar seperti kantor berita BBC dan CNN, menyebut jumlah korban 10 orang. 

Penyebab kecelakaan hingga saat ini masih ditelusuri oleh pihak kepolisian Belgia. Namun menurut Walikota Fernelmont, kota yang dekat dengan lokasi kecelakaan, Jean-Claude Nihoul, membenarkan kecelakaan disebabkan masalah di bagian sayap. 

Dalam wawancara telepon dengan CBC News, dia mengutip pernyataan saksi yang melihat adanya kerusakan di bagian sayap pesawat. Nihoul turut menyebut jumlah korban tewas mencapai 11 orang. 

Satu di antara mereka merupakan seorang wanita yang ulang tahunnya dirayakan dalam misi penerjunan itu. Kendati warga sipil, namun ke-11 korban merupakan penerjun payung profesional. Hingga kini polisi masih belum mau merilis ke-11 nama korban dan asal kewarganegaraannya. 

Peristiwa kecelakaan ini menimbulkan duka terdalam bagi keluarga korban. Oleh sebab itu, Raja Belgia, Philippe dan Perdana Menteri, Elio di Rupo, turut meninjau lokasi kecelakaan pada Sabtu malam kemarin dan memberikan dukungan bagi keluarga korban. 

"Pesawat jatuh di dekat Namur. Doa saya selalu menyertai korban, keluarga mereka dan orang-orang yang mereka cintai," ujar Rupo. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya