Di Bali, China dan Taiwan Sepakat Atasi Ketegangan

Presiden China Xi Jinping tiba di Bali untuk KTT APEC
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su

VIVAnews - Terobosan baru tercipta di sela-sela Pekan KTT APEC 2013. Pemimpin China dan Utusan khusus Taiwan, yang selama ini bersitegang soal kedaulatan, bertemu untuk meredakan ketegangan kedua pihak.

Berlangsung di suatu hotel di Nusa Dua, Bali, Presiden China, Xi Jinping, bertemu dengan utusan khusus Taiwan, mantan Wakil Presiden Vincent Siew, 6 Oktober 2013. Mereka untuk sementara melupakan ketegangan dan saling mendukung integrasi ekonomi Asia Pasifik, yang dibahas dalam KTT APEC. 

Laman Focus Taiwan melansir kedua tokoh bertemu secara tertutup selama 30 menit. Pertemuan dimulai dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Xi lalu dilanjutkan Siew. Dalam kesempatan itu Siew menegaskan kembali pentingnya Konsensus tahun 1992.

LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu

Satu China

Dia memahami secara implisit bahwa hanya ada "Satu China", walaupun setiap pihak diberikan kebebasan untuk mengintepretasikan makna "satu China" tersebut. Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan delegasi Taiwan, Siew mengungkap bahwa Konsensus 1992 adalah kunci pembangunan damai dan telah menjadi sebuah landasan utama untuk melembagakan negosiasi di antara kedua pihak mengenai Selat Taiwan.

"Itu akan tetap menjadi prinsip utama dalam mempromosikan interaksi dan keterlibatan lintas selat," ungkap Siew.

Dia memaparkan ada tiga harapan bagi perkembangan isu lintas selat di masa mendatang, termasuk siklus baik untuk terus mempererat hubungan dan menciptakan hasil dari interaksi bilateral yang menguntungkan dan partisipasi bersama terkait isu internasional. Pertama, Siew menyerukan penguatan kelembagaan dan memperdalam kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan cara mengintegrasikan ekonomi di kawasan regional.

Kedua, Taiwan, ungkap Siew, akan merasa lebih percaya diri dalam mempromosikan kerjasama liberalisasi perdagangan antar selat. Oleh sebab itu, mereka berharap dapat menandatangani kesepakatan perdagangan dengan anggota APEC yang lain dan bergabung dengan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) dan Kemitraan Komprehensif Ekonomi Regional (RCEP).

Harapan ketiga, menyangkut kedua pihak yang seharusnya menciptakan sebuah visi pemhaman bagi hubungan keduanya di masa mendatang. Untuk saat ini, Siew mengungkap prioritas seharusnya diberikan untuk melindungi hak dan kepentingan rakyat dari kedua pihak dan saling mendirikan kantor perwakilan di seluruh Selat Taiwan.

Kedua pihak harus mengambil pendekatan pragmatis sehingga beberapa hambatan dapat dihilangkan secepatnya dan keinginan rakyat dapat dipenuhi. Salah satu keinginan rakyat Taiwan yakni soal harapan para staf di kantor perwakilan Taiwan dapat mengunjungi warga mereka di penjara China.

Pertemuan bilateral tertutup kemudian dilanjutkan konferensi pers yang berisi persetujuan Xi bahwa konflik yang muncul dari kerjasama ekonomi dan perdagangan lintas selat harus dapat diselesaikan secara efektif. Sementara isi poin kesepakatan harus diterapkan secara perlahan-lahan.

Pertemuan bilateral yang berlangsung kemarin dilakukan dalam suasana persahabatan. Kedua pemimpin negara saling menyapa dengan sebutan "pak" ketimbang posisi mereka di pemerintahan.

Sejak awal, kehadiran Taiwan di KTT APEC hanya dapat diwakili oleh utusan saja. Hal itu lantaran China masih menolak kehadiran Presiden Taiwan dan bersikeras negara itu merupakan bagian dari wilayah mereka.

Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk 
Catherine Wilson

Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa

Round-up dari kanal Showbiz pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang Catherine Wilson yang merasa malu karena mobil pemberian Idham Masse ditarik leasing.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024