Tren Baru Orang Kaya di China: Punya Bayi dari Ibu Pengganti

Bayi menangis.
Sumber :
  • Reuters Photo

VIVAnews - Sebuah tren baru kini merebak di kalangan orang kaya China, khususnya bagi mereka yang kesulitan memiliki anak. Alih-alih menggunakan teknologi bayi tabung, mereka kini lebih tertarik menggunakan jasa ibu pengganti.

Kantor berita Reuters, Minggu 22 September 2013 melansir, tidak tanggung-tanggung, mereka bahkan rela terbang ke Amerika Serikat untuk mencari layanan jasa ibu pengganti ini.

Ada dua alasan mengapa mereka melakukannya. Pertama, agar dapat mempermudah mereka mendapatkan izin tinggal permanen di Negeri Paman Sam. Kedua, di China, jasa ibu pengganti dianggap ilegal.

Apalagi jika tujuannya ingin menambah anak. Maka itu jelas bertentangan dengan kebijakan pemerintah soal perencanaan keluarga, di mana tiap pasang suami-istri hanya boleh memiliki satu orang anak saja.

Menurut seorang pengacara yang berbasis di Shanghai, Zhong Tao, warga China yang memilih melahirkan anak kedua di luar negeri tetap dianggap melanggar kebijakan tersebut. Namun, pemerintah sulit memberlakukan aturan itu ketika proses kelahiran terjadi di luar China.

Selain itu kemungkinan meraih tiket emas menjadi warga negara AS terbuka lebar apabila memiliki anak yang terlahir dari wanita di sana atau warga China yang melahirkan di Negeri Paman Sam. Mereka memanfaatkan celah dari amandemen ke-14 UU di AS yang menyebut siapa pun yang terlahir di AS maka berhak untuk diberikan kewarganegaraan.

Berdasarkan data dari badan imigrasi AS jumlah kunjungan warga China ke negara mereka meningkat dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir. Apabila di tahun 2010 terdapat satu juta pengunjung, maka di tahun 2012 kemarin sudah meroket menjadi 1,8 juta orang.

Pilihan melahirkan anak atau menggunakan jasa ibu pengganti dinilai lebih murah dibandingkan mengikuti aturan dengan menciptakan lapangan kerja baru senilai US$500 ribu atau Rp5,7 miliar. Sementara apabila menggunakan jasa ibu pengganti dari sebuah agen di China, mereka hanya mengeluarkan biaya antara US$120 ribu (Rp1,3 miliar) hingga US$200 ribu (Rp2,2 miliar).

Bahkan ada sebuah agen di Shanghai yang berani menawarkan pasangan suami istri untuk memperoleh dua anak plus semua keluarganya dapat pindah ke AS, asal memberi dana tambahan senilai US$300 ribu atau Rp3,4 miliar.

Merebaknya tren ini diakui oleh beberapa pemilik agen ibu pengganti di AS. Mereka menyebut dalam dua tahun terakhir permintaan ibu pengganti asal AS meningkat tajam.

Bahkan demi bisa mengakomodir kebutuhan pelanggannya dari Negeri Tirai Bambu, beberapa klinik kesuburan dan agen ibu pengganti sengaja membuat situs khusus dalam bahasa Mandarin. Mereka turut mempekerjakan karyawan yang dapat berkomunikasi dalam hal tersebut.

Fenomena meningkatnya pelanggan asal China diakui oleh pemilik agen ibu pengganti di Boston, John Weltman. Weltman mengaku dalam lima tahun terakhir dia telah membantu lebih dari enam kasus ibu pengganti bagi pasangan asal China.

"Saya malah akan terkejut apabila Anda dapat mengatakan dalam waktu empat bulan ini jumlah itu belum meningkat sebanyak dua kali lipatnya," ungkap Weltman.

Weltman menambahkan akan ada lebih banyak lagi pelanggan yang datang ke tempat dia dalam waktu tiga hingga empat bulan mendatang. Dia menyebut dalam setahun, lembaganya menangani 140 kasus ibu pengganti, di mana sebanyak 65 persen kliennya berasal dari luar AS.

Untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas, Weltman berencana untuk melebarkan sayap dengan membuka kantor perwakilan di Shanghai tahun depan.

Ingin anaknya seperti orang bule

Viral Emak-emak di Taput Dituduh Curi Ketang Dihukum Telanjang, Begini Kata Polisi

Selain itu, para pelanggan yang telah membayar mahal, juga menginginkan anak yang rupawan dan pintar. Menurut salah seorang pemilik agen di California, Jennifer Garcia, banyak kliennya yang berharap anaknya memiliki ciri-ciri fisik orang bule, berambut blonde dan tinggi.

Sementara lainnya berharap memperoleh ibu pengganti juga berasal dari China atau negara Asia. Tapi lulusan universitas ternama di AS dan berada di jajaran Liga Ivy.

Menurut perwakilan agen, para klien mereka percaya dengan adanya ibu pengganti yang memiliki genetis dari kebangsaan yang berbeda, maka akan menghasilkan anak cerdas dan rupawan. Garcia bahkan menyebut kini sudah dapat memilih jenis kelamin bayi.

Kebanyakan kliennya saat ini memilih ikaruniai bayi laki-laki ketimbang perempuan. Hal itu disebabkan faktor budaya yang kadung tertanam kuat sejak mereka kecil.

Pemilihan jenis kelamin ini secara teknis dapat dilakukan melalui upaya bayi tabung di AS. Teknik serupa juga dilakukan untuk kasus ibu pengganti.

"Maka kini pada dasarnya, Anda sudah dapat menciptakan bayi sesuai dengan keinginan Anda sendiri," ungkap Garcia.

Ibu pengganti merupakan sebuah kesepakatan di mana seorang wanita bersedia mengandung dan melahirkan anak bagi pasangan suami istri atau untuk orang lain. Sosok ibu pengganti bisa jadi dilakukan oleh orang yang masih memiliki keterkaitan secara genetis dengan anak yang dikandungnya atau sama sekali tidak memiliki hubungan keluarga.

Prosesnya secara teknis dilakukan dengan melakukan inseminasi buatan menggunakan sperma yang telah dibekukan. Biasanya proses ini dilakukan di sebuah klinik kesehatan. Alasan para orang tua memilih jalan ini karena istri tidak dapat hamil atau ada alasan medis lainnya sehingga tidak memungkinkan bagi dia untuk melahirkan. (umi)

Ilustrasi simbol bendera PDIP saat Peringatan puncak Bulan Bung Karno 2023 di GBK

PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan

Sikap politik PDIP yang saat ini ditunggu-tunggu, apakah memilih menjadi oposisi dari pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, atau ikut masuk di dalamnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024