Menlu RI dan Iran Bertemu Bahas Suriah di New York

Menlu Marty Natalegawa
Sumber :
  • Dok. Kementerian Luar Negeri RI
VIVAnews -
Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi
Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya solusi dan tindakan nyata untuk mengatasi konflik di Suriah. Salah satunya, Indonesia mendesak peran serta Iran dalam membangun solusi yang konstruktif untuk mengakhiri konflik berdarah yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun itu.

Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, dalam pertemuannya dengan Menlu Iran, Mohammad Javad Zarief, di sela rangkaian Sidang Majelis Umum PBB di New York, Jumat, pekan lalu. Dalam kesempatan itu, Natalegawa memandang penting peran Iran dalam upaya mencari solusi akhir konflik Suriah.
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Terjadi Hujan Abu Vulkanik dan Ganggu Penerbangan


Sebab, selain salah satu negara bagian di kawasan, Iran saat ini juga sebagai Ketua Gerakan Non-Blok (GNB) untuk periode 2012-2015. Untuk itu, Indonesia mengajak Iran untuk bersama-sama mewujudkan visi pendiri GNB mewujudkan perdamaian dan keamanan global.


"Dunia tidak boleh berdiam diri atas apa yang terjadi di Suriah. Semua harus menjadi bagian dari solusi" tegas Marty.


Menanggapi rencana aksi militer oleh Amerika Serikat ke Suriah, Natalegawa memandang bahwa ini bukanlah solusi terbaik. Hal ini diamini oleh Menlu Iran yang menyatakan mendukung upaya Indonesia mendorong penyelesaian damai krisis di Suriah.


Iran diketahui adalah salah satu pendukung utama Suriah, selain Iran, China dan Hizbullah dari Lebanon. Iran dituduh telah memberikan bantuan finansial dan militer kepada rezim Bashar al-Assad di Suriah.


Selain membahas isu-isu global, pertemuan kedua menlu itu juga diangkat berbagai isu kerja sama di bidang politik dan keamanan, ekonomi, kesejahteraan, sosial, dan budaya. Kedua Menlu menyapakati adanya Human Right Dialogue antara Indonesia dan Iran untuk membahas perkembangan dan pengalaman masing-masing negara dalam memajukan serta melindungi HAM di Tanah Air.


Indonesia juga mendorong kerja sama kedua negara dalam bidang hukum, khususnnya penyelesaian pembahasan Treaty on Mutual Legal Assistance in Criminal Matters and the Extradition Treaty.


"Neraca perdagangan Indonesia dengan Iran semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan peran aktif sektor swasta termasuk
people-to-people contact
dalam mengembangkan hubungan perdagangan kedua negara," tambah Menlu RI seraya menyampaikan bahwa pada 2012, neraca perdagangan Indonesia ke Iran meningkat menjadi US$290,84 juta dari US$286,32 juta.


Pertemuan bilateral dengan Menlu Iran tersebut mengawali serangkaian pertemuan bilateral yang akan dilakukan oleh Menlu RI di sela kunjungan kerja di New York dalam rangka Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-68. Selama di New York, Menlu RI direncanakan melakukan lebih dari 25 pertemuan bilateral dengan sejumlah menteri luar negeri negara-negara sahabat, antara lain, Suriah, Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Belarus, Sri Lanka, Mesir, Portugal, dan Ukraina. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya