Terbukti Terima Suap, Pejabat China Divonis Seumur Hidup

Bo Xilai, mantan pejabat China divonis seumur hidup
Sumber :
  • REUTERS/Jinan Intermediate People's Court/Handout via Reuters
VIVAnews -
Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa
Bo Xilai, mantan petinggi Partai Komunis China, akhirnya divonis seumur hidup setelah menjalani pengadilan lebih dari satu tahun. Dia terbukti menerima suap dan menyalahgunakan kekuasaan saat menjabat sekretaris partai Komunis di Chongqing, sebelah barat laut China.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia

Diberitakan
Waspada! Buaya Masih Berkeliaran di Kolam Ikan Milik Warga Medan Labuhan
New York Times , vonis dijatuhkan atas Bo pada Minggu, 22 September 2013. Selain suap dan menyalahgunakan kekuasaan, dia juga didakwa lantaran menutupi kasus pembunuhan yang melibatkan istrinya.


Dalam laporan pengadilan, dia terbukti menerima suap senilai lebih dari US$3,2 juta atau sekitar Rp36,3 miliar dari pengusaha Xu Ming. Suap itu terdiri atas sebuah vila mewah di Prancis, kendaraan Segway senilai lebih dari Rp120 juta, dan sebuah penerbangan mewah dengan jet pribadi menuju Tanzania.


Namun, pengadilan tidak menemukan bukti yang memberatkan atas tuduhan suap berupa perjalanan udara senilai lebih dari US$218 ribu. Hingga akhir vonis, Bo tetap bersikeras tidak bersalah. Menurut pengakuan keluarganya, Bo akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.


Dalam sebuah surat dari Bo untuk keluarganya yang bocor ke media, dia mengatakan tidak bersalah dan akan membuktikannya suatu saat nanti. Dia mengatakan telah dijebak, seperti halnya ayahnya, Bo Yibo, seorang petinggi Partai Komunis yang pernah dipenjara dua kali.


Bo, 64, dipecat dari posisinya dan diadili pada Maret tahun lalu. Istrinya, Gu Kailai, menjadi tersangka pembunuhan seorang pengusaha Inggris, Neil Heywood, yang tewas diracun di hotel Chongqing pada November 2011. Gu divonis pada Agustus tahun lalu dengan hukuman mati.


Vonis terhadap Bo dan istrinya ini adalah bukti komitmen pemerintah China dalam memberantas korupsi dan kolusi di tubuh partai. Sebelumnya, nama Bo santer disebutkan sebagai salah satu calon politbiro, atau petinggi Partai Komunis. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya