Ini "Ayahanda Taliban," Maulana Sami ul-Haq

Maulana Sami-ul Haq, ulama Pakistan pemimpin Pesantren Darul Uloom Haqqania
Sumber :
  • Reuters/ Zohra Bensemra
VIVAnews
Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini
- Maulana Sami ul-Haq merupakan pemimpin Pesantren Darul Uloom Haqqania di Akora Khattak, kota di Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan. Pesantrennya ternama di Pakistan dan Afghanistan sebagai pusat kajian Islam.

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Namun ul-Haq lebih terkenal sebagai Ayahanda Taliban. Beberapa pendiri gerakan Taliban adalah bekas muridnya. Salah satunya, Mullah Mohammed Omar, yang kini dicari-cari Amerika Serikat.
Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun


Pesantren yang dipimpinnya ibarat landasan bagi gerakan Taliban. Tahun 1980-an, beberapa muridnya melintasi perbatasan Pakistan menuju Afghanistan, berjuang bersama Mujahidin melawan pasukan Uni Soviet.

Ul-Haq tak menutup-nutupi dukungannya Taliban, yang berarti "murid" dalam bahasa Pastun itu. "Beri mereka setahun lagi, mereka akan membuat seluruh Afghanistan bahagia," kata Haq saat diwawancara Reuters. "Ketika Amerika pergi, semua akan terjadi dalam setahun," katanya.


Meski diketahui mendukung Taliban dan bahkan terkait dengan pemimpin-pemimpin mereka, pesantrennya diakui secara formal oleh Pakistan. Haq tak mau bicara mengenai kedekatannya dengan pihak keamanan Pakistan --warisan dari kebijakan Pakistan yang dulu mendukung militan berperang melawan Soviet di Afghanistan.


Sejak 1980-an, murid-muridnya sudah pergi bertempur ke Afghanistan melawan Soviet. Salah satunya Mullah Omar, yang ketika Soviet menarik pasukan di 1989, lalu mendirikan gerakan Taliban. Gerakan ini sempat berkuasa namun akhirnya dipatahkan oleh invasi Amerika Serikat.


Muka Haq cerah ketika ditanya soal muridnya yang bernama Omar ini. "Dia seorang Muslim taat, sangat mendalami. Dia ramah. Dia orang yang sederhana, tanpa memiliki rasa angkuh," kata Haq. "Dia sangat pintar. Dia paham politik dan sangat bijak mengelabui orang luar."


Dan bukan hanya itu, Haq menyebut muridnya itu bukan penjajah. "Dia seorang manusia seperti malaikat," katanya.


Sekolah Taliban


Pesantren ini didirikan tahun 1947, kini salah satu yang terbesar di Asia Selatan. Kurikulumnya garis keras, berdasarkan aliran Deobandi, Sunni.


Pesantren ini dikelilingi pagar tinggi berkawat. Di dalamnya terdapat 4.000 santri yang semuanya pria menempati beberapa gedung bertingkat.


Haq menyatakan dia dan pesantrennya tak ada kaitan dengan terorisme. Dia bahkan menawarkan mediasi antara Amerika Serikat dengan militan untuk membawa perdamaian di  Afghanistan.


Haq, yang lancar berbahasa Arab, menyatakan Duta Besar AS untuk Pakistan mengunjunginya Juli lalu membicarakan situasi di wilayah itu. Saat itu, Haq menyatakan, perdamaian tak mungkin terjadi jika tentara asing masih berada di sana.


"Selama mereka di sana, rakyat Afghanistan akan berjuang untuk kemerdekaan," kata Haq.


Taliban sendiri awalnya memang populer di Afghanistan setelah kepergian Soviet dan mengatasi anarki karena pertengkaran antarsuku. Namun situasi berubah ketika Taliban berkuasa, karena mulai menerapkan pembatasan kehidupan publik berdasarkan pemahaman agama yang puritan seperti melarang perempuan bersekolah.


Kekuasaan Taliban kemudian digulingkan lewat bantuan Amerika Serikat. Namun Taliban tetap ada dan terus melakukan perlawanan. Haq diharapkan bisa memediasi keadaan.


Namun, apakah Taliban masih mendengarkan Haq?


"Mereka murid-murid saya. Dalam tradisi kami, seorang guru seperti seorang ayah, seperti seorang pemimpin spiritual," kata Haq. "Rakyat Afghanistan seharusnya boleh melawan demi kemerdekaan mereka. Kekuasaan asing harus pergi dan biarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan."
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya