Manning, Si Pembocor Rahasia AS Minta Pengampunan Obama

Bradley Manning, dikawal menuju pengadilan militer di Boston
Sumber :
  • REUTERS/Gary Cameron
VIVAnews -
BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023
Prajurit pembocor rahasia badan intelijen Amerika Serikat (AS) kepada situs Wikileaks, Bradley Manning, mengajukan pengampunan secara resmi kepada Presiden Barack Obama. Hal itu disampaikan melalui surat yang ditulis oleh sang pengacara, David Coombs pada Selasa kemarin.

Arus Mobil saat Mudik 2024 Meningkat, Astra Infra Siapkan Hal Ini

Kantor berita
Otto Hasibuan: Kami Minta Megawati Dipanggil di Sidang MK, Mau Enggak?
Reuters , Rabu 4 September 2013 melansir surat itu dikirim Coombs untuk Obama melalui Departemen Kehakiman dan Sekretaris Militer, John McHugh. Semua informasi itu juga tertulis di situs pribadi Pratu Manning.


"Saya meminta Anda untuk mempertimbangkan masalah ini secara baik-baik dan mengambil langkah penting dengan melindungi peniup peluit yang telah membocorkan informasi kepada media bagi kepentingan publik. Caranya bisa dengan mengurangi hukuman bagi Manning atau memberikannya pengampunan," tulis Coomb dalam surat tersebut.


Menurut Direktur Program Keamanan Nasional dan Kebebasan di Pusat Brennan untuk Keadilan, Elizabeth Goitein, kecil kemungkinan Obama akan memberikan pengampunan bagi Manning. "Itu malah akan membuat mereka terlihat aneh bila pengampunannya saat ini dikabulkan," kata Goitein.


Sementara Gedung Putih mengatakan permohonan pengampunan yang diajukaan Manning akan dipertimbangkan sama seperti pengajuan lainnya. Namun Obama dikenal merupakan Presiden yang jarang memberikan pengampunan, bila dibandingkaan dua Presiden lainnya yakni George W. Bush dan Bill Clinton.


Menurut Departemen Kehakiman, Obama menerima 1.496 petisi pengampunan, hanya sekitar 2,6 persen di antaranya yang dikabulkan. Sementara Bush mengabulkan 7,5 persen dari 2.498 petisi pengampunan dan Clinton menyetujui hampir satu per lima dari 2001 permintaan pengampunan yang dia terima.


Pada tanggal 21 Agustus kemarin, Manning divonis selama 35 tahun penjara oleh Pengadilan Militer. Walaupun dia dinyatakan tidak bersalah dalam tuduhan paling serius yakni membantu musuh AS, namun hukuman yang diberikan kepada dia, merupakan vonis terlama.


Manning mengaku bersalah telah mengirimkan sebanyak 700 ribu dokumen rahasia berupa dokumen tertulis, video dan telegram diplomat kepada situs pembocor rahasia intelijen AS, Wikileaks.


Sehari usai dia divonis, Manning kemudian membuat pernyataan geger yang menyebut dan ingin hidup dengan identitas baru bernama Chelsea. Hal itu diperkuat dengan kesaksian seorang psikiater yang bersaksi bahwa Manning menderita gender dysphoria atau memiliki keinginan untuk menjadi lawan jenis.


Untuk merealisasikan hasratnya untuk menjadi wanita, Manning meminta terapi hormon wanita di penjara. Permintaan ini ditolak mentah-mentah. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya