Brazil dan Meksiko Berang, Presiden Mereka Disadap Amerika

Presiden Brasil Dilma Rousseff dan Presiden AS Barack Obama
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque
VIVAnews
Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah
- Brazil kesal kepada Amerika Serikat setelah muncul kabar bahwa Washington selama ini menyadap percakapan presiden Negeri Samba itu, Dilma Rousseff. Tidak hanya Brazil, pemimpin Meksiko pun jadi target penyadapan AS.

Sidang PHPU, KPU Tepis Sirekap Jadi Bagian Kecurangan Pemilu

Menurut kantor berita
Intip Persiapan Telkomsel 'Mengukur Jalan' Jelang Lebaran
Reuters , pemerintah Brazil Senin waktu setempat telah memanggil Duta Besar AS Thomas Shannon. Dia diberi waktu sampai akhir pekan ini untuk memberi penjelasan tertulis mengenai kabar penyadapan pemerintahnya atas Presiden Rousseff, baik dalam surel (email), percakapan telepon, maupun pesan singkat (SMS).


Kabar ini muncul dari seorang wartawan stasiun televisi Brazil, Globo, bernama Glenn Greenwald, yang juga koresponden untuk surat kabar Inggris, The Guardian. Greenwald mengaku mendapat sejumlah informasi dari pembocor rahasia AS, Edward Snowden, yang menjadi buronan Washington dan kini berlindung di Rusia.  


"Saya mengutarakan kepada Shannon kemarahan pemerintah Brazil atas fakta-fakta yang terungkap dari dokumen itu," kata Menteri Luar Negeri Brazil, Alberto Figueiredo. "Menurut pandangan kami, [praktik penyadapan] ini tidak dapat diterima dan melanggar kedaulatan Brazil," lanjut Figueiredo.  


Selain Brazil, Meksiko turut bereaksi. Mereka juga menuntut AS untuk mengklarifikasi kabar bahwa Washington juga menyadap komunikasi Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto.


Kantor Presiden AS berjanji akan menanggapi tuntutan dari Brazil dan Meksiko itu melalui saluran diplomatik. Kedua negara itu dikenal sebagai sekutu dekat AS di Amerika Latin.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya