Serang Suriah, Obama Tunggu Persetujuan Kongres

Presiden Barack Obama
Sumber :
  • REUTERS/Kevin Lamarque

VIVAnews - Niat Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk bisa menyerang Suriah sepertinya tidak bisa direalisasikan secepatnya. Dia harus menunggu persetujuan Kongres terlebih dahulu.

Stasiun berita Al Jazeera, Sabtu 31 Agustus 2013, mengabarkan Obama menyiapkan berbagai bukti yang akan dibawa untuk menghadapi anggota Kongres. Dia berharap dapat meraih dukungan Kongres untuk menyerang Suriah dan menjatuhkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Ide untuk menyerang Suriah disampaikan Obama pada Jumat kemarin, 30 Agustus 2013. Saat itu dia mengatakan AS akan melakukan serangan terbatas., "Saya yakin bahwa kami dapat menahan rezim Assad dan membuatnya bertanggung jawab dalam penggunaan senjata kimia."

Namun dia tidak menyebut serangan terbatas macam apa yang akan dilakukan. Para analis menduga serangan terbatas yang dirujuk Obama adalah dengan menembakkan rudal jelajah dan membidik langsung tentara Pemerintah Suriah.

Hingga kini belum diketahui kapan Obama akan bertemu dengan anggota Kongres untuk membahas masalah ini. Namun rapat diduga akan dilakukan pada tanggal 9 September mendatang.

Pasalnya para anggota Kongres baru akan kembali setelah reses pada tanggal tersebut. Hal itu diperkuat pernyataan Wakil Ketua Kongres, John Boehner, yang mengatakan pihaknya akan memulai perdebatan pada hari itu.

Dalam perdebatan dengan Kongres pekan depan, Obama harus berhadapan dengan dua orang yang secara terang-terangan telah menentang rencananya tersebut. Mereka adalah Senator John McCain dan Lindsey Graham. Mereka menyatakan menolak serangan militer yang ditujukan untuk menggulingkan Assad.

"Kami tidak akan mendukung aksi militer di Suriah. Apalagi jika itu merupakan bagian dari strategi yang tidak dapat membuat perbaikan di medan perang," kata kedua senator itu.

Menurut seorang pejabat berwenang AS, Obama juga tidak akan menunggu hasil analisa yang dilakukan oleh tim inspeksi senjata PBB sebagai bahan pertimbangan aksi serangan ke Suriah. Tim tersebut akhirnya meninggalkan Suriah pada Sabtu kemarin setelah berhasil mengumpulkan seluruh bukti serangan kimia pada tanggal 21 Agustus kemarin.

Semua barang bukti kemudian dianalisa di kota Den Haag, Belanda. Mereka mengatakan setidaknya butuh waktu tiga minggu untuk menganlisa seluruh bukti. (kd)

Diduga Terganggu, Komika Usir Ibu Menyusui dan Bayinya saat Pertunjukkan
Gedung Merah-Putih KPK

KPK Sebut Prabowo Subianto Tak Perlu Setor Nama-Nama Calon Menterinya

Presiden terpilih Prabowo Subianto, dikatakan tidak perlu menyetor nama-nama calon menteri, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Apalagi nama-nama itu distabilo tertentu.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024