Golput Cara Australia, Datang Tapi Kosongkan Surat Suara

Vera Ola Saragih, warga Australia yang mencoblos di Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Santi Dewi

VIVAnews - Kendati diintai ancaman denda, namun jumlah warga Australia yang pilih golput dalam pemilu tidak juga berkurang. Seorang warga Australia yang bermukim di Jakarta, Vera Ola Saragih, mengatakan, fenomena ini disebabkan warga yang kadung pusing dengan situasi politik di Australia. Belum lagi situasi ekonomi yang menurun.

Ditemui saat melakukan pemungutan suara di Kedutaan Besar Australia di Kuningan hari ini, Vera mengatakan banyak warga Australia yang sengaja datang untuk menghindari denda AUD20 atau Rp196 ribu.

"Mereka tetap datang ke tempat pemungutan suara tapi tidak mengisi surat suara dengan benar, supaya hasilnya tidak valid," ungkap Vera.

Menegangkan, Timnas Indonesia U-23 Ditahan 10 Pemain Korea Selatan

Saat ditanya isu yang saat ini tengah menjadi perhatian warga saat pemilu digelar, Vera mengatakan kebanyakan terkait dengan masalah ekonomi.

"Sama seperti di Indonesia, kami di Australia juga resah dengan keadaan ekonomi. Kami selalu memikirkan kira-kira masa depan pekerjaan kami akan seperti apa, lalu berapa tarif pajak yang akan dibebankan kepada kami dan apa kebijakan pemerintah yang membuat kualitas hidup warga semakin tinggi," papar Vera.

Saat ditanya perbedaan dengan sistem pemilu di Indonesia, Vera mengatakan sistem pendataan oleh Pemerintah di Australia jauh lebih unggul sehingga memudahkan mereka. "Jadi ketika saya datang ke TPS, saya tinggal memasukkan nama di sebuah komputer. Tidak perlu khawatir nama kita tidak ada, apabila sudah mendaftar," kata Vera.

Sementara di Indonesia, menurut Vera, masih banyak permasalahan yang ditemui, warga tidak terdaftar. Selain itu, usai memilih, warga tidak perlu mencelupkan jarinya ke dalam tinta. "Karena apabila sudah menggunakan hak pilih, maka itu terekam secara otomatis di komputer," imbuhnya.

Kendati menjadi pendukung setia mantan Perdana Menteri Julia Gillard sejak lama, Vera memprediksi dalam pemilu kali ini, Partai Liberal lah yang keluar sebagai pemenang. Prediksi serupa juga diungkap sang suami, Craig Gordon. Tapi Gordon tetap berharap yang keluar sebagai pemenang adalah Partai Buruh dan Kevin Rudd tetap menduduki jabatan sebagai PM.

"Secara pribadi saya memang tidak suka sosok Tony Abott dan kebijakan yang dibuatnya. Jadi saya berharap yang menang Kevin Rudd dan Partai Buruh," kata dia.

Gordon berharap pemenang dalam Pemilu Federal tahun ini dapat segera memperbaiki kondisi defisit yang tengah dialami. "Selain itu mereka juga harus memperbaiki sektor pendidikan dan kesehatan," ujar Gordon berharap. (umi)

Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024