Tak Direstui Parlemen, Inggris Batal Serang Suriah

PM Inggris David Cameron
Sumber :
  • REUTERS/Supri
VIVAnews -
Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik
Rencana Perdana Menteri Inggris David Cameron untuk menyerang Suriah kandas setelah tidak mendapatkan restu dari parlemen. Dalam voting Kamis malam waktu setempat, mayoritas anggota parlemen menolak campur tangan Inggris pada konflik di Suriah.

Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne

Diberitakan
Daftar Tempat Charging Mobil Listrik di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024
Reuters , dalam debat disusul voting tersebut, kubu Cameron yang mendukung serangan ke Suriah mendapatkan 272 suara. sementara penentangnya mendapatkan 285 suara. Analis mengatakan bahwa ini adalah kekalahan pertama PM Inggris dalam voting menentukan perang sejak tahun 1782.


Pemimpin Partai Buruh Ed Miliband yang menggawangi suara oposisi mengatakan bahwa parlemen tidak usah terburu-buru mengikuti peta perpolitikan yang ditetapkan di luar negeri. Miliband dalam pernyataannya ini merujuk pada Amerika Serikat, sebagai penentu kebijakan di luar negeri.


Berbicara usai voting, Cameron mengatakan bahwa dia menghormati keputusan parlemen. Tidak ada perlawanan dan bantahan lebih lanjut dari Cameron mengenai hasil voting tersebut.


"Sangat jelas malam ini Parlemen tidak meluluskan mosi ini, jelas juga bagi saya bahwa parlemen Inggris yang merefleksikan pandangan rakyat, tidak ingin melihat adanya aksi militer. Saya mengerti itu dan pemerintah akan menaatinya," kata Cameron.


Sebelumnya, pemerintahan Cameron menegaskan bahwa serangan senjata kimia oleh rezim Bashar al-Assad tidak bisa dibiarkan begitu saja. Bahkan Inggris mengatakan, serangan bisa dilakukan walaupun tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB.


Selain Inggris, Prancis juga menyiratkan penundaan rencana penyerangan ke Suriah. Presiden Prancis Francois Hollande Kamis kemarin mengatakan bahwa Suriah memerlukan solusi diplomatis untuk menyelesaikan kekerasan. Komentarnya ini bertolak belakang dengan sebelumnya yang mengatakan bahwa Suriah harus dihukum.


Jika demikian, Amerika Serikat tinggal sendiri dalam menyerang Suriah. Presiden Barack Obama sendiri belum memutuskan dengan pasti agresi militer ke negara tersebut. Namun, kapal-kapal perang AS telah merapat ke Suriah.


Menteri Pertahanan Inggris Philip Hammond mengatakan bahwa AS sudah pasti akan kecewa negaranya tidak ikut serta. Namun dia yakin, AS tetap akan melanjutkan rencananya walaupun tidak ditemani Inggris dan Prancis.


"Saya kira ketidakikutsertaan Inggris tidak akan menghentikan aksi apapun. Tapi tentu saja ini akan memberikan sedikit celah dalam hubungan khusus kedua negara," kata Hammond kepada
BBC
. (sj0
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya