Dewan Keamanan PBB Belum Sepakati Penyerangan ke Suriah

Sidang Majelis Umum PBB di New York, AS.
Sumber :
  • Reuters/Brendan McDermid
VIVAnews -
Dituding Jadi Selingkuhan Rizky Nazar, Ini Jawaban Salshabilla Adriani
Dewan Keamanan (DK) PBB tak mencapai kata mufakat dalam resolusi yang diajukan Inggris soal agresi militer ke Suriah, menyusul serangan senjata kimia pekan lalu. Langkah ini telah diantisipasi sebelumnya oleh para kepala negara Barat yang mengatakan serangan tidak memerlukan restu DK PBB.

Prabowo Makin 'Gemoy' Kuasai Parlemen Jika PKB dan Nasdem Gabung Koalisi

Diberitakan
Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas
CBS News , rancangan resolusi yang diajukan Inggris itu memerintahkan adanya penggunaan militer terhadap rezim Bashar al-Assad di Suriah. Rancangan resolusi itu tidak mencapai mufakat bahkan sebelum dilakukan voting.


Jika pun dilakukan voting, sudah dapat dipastikan bahwa Rusia dan China sebagai anggota tetap DK PBB akan melakukan veto seperti yang sudah-sudah. Menurut utusan DK PBB dari Inggris, belum ada keputusan apapun terkait resolusi ini.


Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa resolusi yang diakukan Inggris terlalu prematur. Menurut dia, DK PBB masih harus menunggu laporan dari tim investigasi PBB di Suriah yang telah mengambil sampel dari lokasi insiden senjata kimia.


Amerika Serikat menyatakan mendukung setiap aksi yang dilakukan DK PBB. Namun, dia juga menegaskan bahwa Suriah tidak bisa terus menerus bersembunyi di balik ketiak Rusia dan China.


"Kami tidak yakin rezim Suriah akan bisa terus bersembunyi di balik perlindungan Rusia yang selalu menjegal aksi di PBB. Kami akan mengambil keputusan yang tepat," ujar Harf.


Penentangan dari Rusia dan China yang merupakan pelindung Suriah sudah diantisipasi sebelumnya. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan bahwa Barat berpotensi menyerang Suriah


"Apakah mungkin merespons serangan senjata kimia tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB? Saya katakan: bisa," Hague menegaskan.


Hal ini juga diamini oleh Prancis yang mengatakan bahwa respons akan diberikan dalam hitungan hari. "Satu-satunya opsi yang tidak saya dukung adalah tidak melakukan apapun," kata Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius.


Dukungan juga datang dari Turki, Prancis, Qatar, Kanada, Arab Saudi dan Italia yang turut menghadiri pertemuan di Yordania beberapa hari lalu. Pemerintah Turki menegaskan akan bergabung dengan koalisi internasional melawan Suriah walaupun DK PBB gagal mencapai konsensus. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya