ASEAN Minim Konflik, Mengapa?

Para pemimpin ASEAN di KTT ke-20 di Kamboja
Sumber :
  • REUTERS/Samrang Pring
VIVAnews -
Istri Dicopet hingga Barang Berharga Raib, Daniel Mananta Pilih Maafkan Pelaku
Kawasan Asia Tenggara yang selalu stabil dan minim konflik menyebabkan area itu dilirik oleh beberapa negara di dunia. Beberapa negara itu antara lain Amerika Serikat (AS), India, Selandia Baru dan Prancis.

Tak Kunjung Ketemu dengan Nikita Mirzani, Lolly Singgung Memperbaiki Diri

"Mereka merancang strategi agar dapat meraih dan memaksimalkan peluang di kawasan ASEAN," kata Duta Besar Indonesia untuk ASEAN, I Gede Ngurah Swajaya, di ASEAN Hall, Gedung ASEAN usai menjadi pembicara dalam diskusi mengenai HAM.
Defisit 3 Gol, Liverpool Ingin Bikin Keajaiban Comeback di Markas Atalanta


Menurut Ngurah, tak heran apabila negara-negara tersebut mengincar ASEAN saat ini, karena kawasan itu disebutnya stabil sehingga berpeluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


"Perhatian yang diberikan dunia internasional terhadap ASEAN itu luar biasa. Mulai dari strategi AS terkait membuat keseimbangan di kawasan ASEAN hingga ke strategi serupa yang diluncurkan negara mitra ASEAN seperti yang dilakukan oleh Perdana Menteri Selandia Baru," ungkap Ngurah.


Menurut Ngurah, minimnya konflik di kawasan Asia Tenggara karena adanya kesepakatan yang telah diteken negara-negara anggota ASEAN. Saat itu ke-10 negara sepakat apabila terjadi konflik, maka mekanisme yang dipilih yakni melalui konsultasi dan dialog.


"Apabila ada konflik yang potensial seperti misalnya kasus sengketa wilayah, maka semua pihak bersengketa sepakat akan duduk bersama, tidak menggunakan kekerasan atau retorika yang sifatnya saling mengancam. Oleh sebab itu yang kami kedepankan adalah konflik ini dapat diselesaikan secara damai," imbuh dia.


Mekanisme itu dikatakan Ngurah sudah termaktub di dalam piagam ASEAN yang ditandatangani tahun 2007 silam atau Treaty of Amity and Cooperation (TAC) di Asia Tenggara.


Kontribusi Indonesia


Ditanya soal kontribusi Indonesia kepada ASEAN yang kini telah berusia 46 tahun, Ngurah mengatakan Indonesia berkontribusi secara signifikan terhadap ASEAN. Bahkan sejak organisasi itu terbentuk tahun 1967 silam.


"Kontribusi nyata Indonesia untuk ASEAN sudah dimulai dari pembentukan ASEAN bahkan hingga akhirnya organisasi ini melakukan proses transformasi untuk mewujudkan ASEAN menjadi kawasan yang aman, stabil dan mendorong pertumbuhan ekonomi," papar Ngurah.


Pembentukan Komunitas ASEAN di tahun 2015 mendatang pun, dikatakan Ngurah, juga merupakan bagian dari peran nyata Indonesia terhadap ASEAN.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya