- REUTERS/Stringer/Files
VIVAnews - Mantan Presiden Husni Mubarak sepertinya harus bersabar untuk dapat menghirup udara bebas setelah dibui selama setahun lebih. Pasalnya, jaksa penuntut umum akan mengajukan banding atas pembebasan Mubarak.
Kantor berita BBC, Rabu 21 Agustus 2013, melansir banding yang akan diajukan jaksa penuntut terkait dengan gratifikasi yang dia terima dari kantor berita pemerintah, Al-Ahram. Namun menurut laporan koresponden BBC, keluarga Mubarak telah membayar kembali kepada pengadilan nilai gratifikasi yang diterimanya.
Hal itu semakin menguatkan keyakinan pengacara Mubarak, Fareed al-Dib, bahwa kliennya akan segera dibebaskan. Sidang banding akan segera digelar di sel tempat Mubarak ditahan.
"Saya akan memberikan pembelaan bagi Mubarak dan apabila Tuhan berkehendak maka tidak ada alasan untuk menahannya di tahanan sementara," ungkap Dib seperti dikutip kantor berita Reuters.
Para analis menilai apabila pembebasan Mubarak ini benar-benar terjadi, maka itu merupakan pertanda kembalinya rezim militer di Mesir sebelum ditumbangkan tahun 2011 silam.
Sebelumnya Mubarak juga tengah menghadapi sidang ulang terhadap tuduhan kematian para demonstran
dalam aksi pemberontakan tahun 2011 lalu. Dia dinyatakan bersalah pada Juni 2012 dan divonis hukuman seumur hidup. Namun di bulan Januari 2013, dia mengajukaan banding lalu direspon dengan diadakan sidang ulang.
Persidangan ulang digelar bulan Mei kemarin, namun Mubarak telah menjalani masa penahanan maksimum yang berlaku sesuai dengan kasus itu.
Sebelumnya pengadilan juga telah mencabut tuduhan korupsi yang dialamatkan kepadanya. Sehingga dia berpeluang untuk bebas pada akhir pekan ini. (umi)
Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan
Neta, pabrikan mobil listrik asal China, memperkenalkan empat model Neta L di pasar domestiknya. SUV berdesain modern ini menarik perhatian dengan teknologi canggih dan j
