- stabroeknews
VIVAnews - Ikhwanul Muslimin di Mesir menunjuk Mahmoud Ezzat sebagai pengganti sementara pemimpin spiritual mereka, Mohammad Badie, yang ditahan pemerintah Selasa kemarin. Dia merupakan sekretaris jenderal IM dan pernah menjadi anggota dewan penasehat gerakan tersebut.
Laman Al-Arabiya, Selasa 20 Agustus 2013 melansir Ezzat merupakan wakil kedua di dewan penasihat IM. Wakil pertama dijabat oleh Khairat el-Shater yang juga ikut ditahan tak lama setelah mantan Presiden Muhammed Mursi digulingkan dari kursi kekuasaan.
Sementara Kementerian Dalam Negeri Mesir telah mengonfirmasi perihal penangkapan Badie. Bahkan mereka mempublikasikan sebuah video ke publik yang menggambarkan pria berusia 70 tahun itu, sedang duduk di sebuah sofa tanpa ekspresi dan disodori sebotol minuman jus dan air putih.
Laman Al Jazeera, Selasa 20 Agustus 2013 turut mengunggah video itu ke dalam situs mereka. Menurut laporan reporter Mike Hanna, penangkapan Badie telah melewati batas. Pasalnya mantan Presiden Husni Mubarak pun tidak pernah menahan dia.
"Namun kali ini pemerintahan militer jelas-jelas mengabaikan fakta itu," ujar Hanna.
Usai ditangkap pada Selasa kemarin dekat lapangan Rabiah al-Adawiya, jaksa penuntut langsung mengeluarkan perintah penahanan selama 15 hari. Proses investigasi terhadap Badie masih tertunda.
Dia dituduh turut serta dalam peristiwa terbunuhnya delapan demonstran di luar markas IM yang terjadi pada Juni kemarin. Seorang sumber di Kemdagri mengatakan bahwa Badie telah dipindahkan pada Selasa pagi ke Penjara Tora, di selatan Kairo. Di penjara itu juga ditahan Mubarak dan pemimpin tinggi lainnya dari rezim dia.
Sementara Gedung Putih mengkritik aksi penahanan Badie. Mereka mengatakan langkah Pemerintah sementara Mesir tidak sesuai dengan standar perlindungan dasar terhadap hak asasi manusia.
Sementara pejabat senior kelompok IM, Ahmed Aref, dalam situsnya menulis bahwa penahanan Badei tidak akan mengubah apa pun. Perjuangan mereka untuk mengembalikan legitimasi Mursi tetap tidak akan berhenti.
"Pemimpin kelompok IM hanya satu orang individu saja di antara jutaan orang yang menentang aksi kudeta militer," tulisnya pada Senin kemarin. (umi)
Ada Konflik Israel-Iran, Pemerintah Bakal Beri Bansos?
Adanya konflik yang terjadi antara Israel-Iran akan memberikan beberapa dampak terhadap ekonomi Indonesia, salah satunya yaitu berdampak pada kenaikan harga minyak dunia.
