- REUTERS/Fars News/Mohammad Hadi Khosravi
VIVAnews - Parlemen Iran menyepakati sebagian besar nama para menteri yang diajukan Presiden baru, Hassan Rouhani, pada 4 Agustus lalu. Dari 18 nama calon menteri, parlemen dalam sidangnya pada Kamis waktu setempat menolak tiga nama.
Stasiun berita BBC mengungkapkan tiga calon menteri yang ditolak itu di bidang pendidikan, sains dan pemuda dan olah raga. Calon Menteri Pendidikan, Mohammad Ali Najafi dan Menteri Sains, Jafar Milimonfared, ditolak karena dituduh parlemen terlibat aksi kekerasan pada pemilu tahun 2009.
Sementara calon Menteri Pemuda dan Olah Raga, Masoud Soltanifar, dianggap parlemen kurang berpengalaman. Saat dilakukan pemungutan suara, sebanyak 117 anggota parlemen berpihak kepada Soltanifar, 148 suara menolak sedangkan 18 absen.
Lulusan AS
Namun, secara mengejutkan, calon Menteri Luar Negeri yang diajukan Rouhani, Mohammad Javad Zarif, malah disetujui parlemen. Padahal dia sempat dikritik karena pernah kuliah di Amerika Serikat, musuh Iran. Zarif memang diketahui merupakan lulusan pasca sarjana Universitas Negeri San Fransisco.
Setelah itu, dia mengambil gelar doktor di bidang hukum dan kebijakan internasional di Universitas Denver. Parlemen juga menyetujui mantan Menteri Perminyakan di bawah kepemimpinan Presiden Mohammad Khatami, Bijan Zanganeh, untuk kembali mengisi posnya itu.
Parlemen memberikan waktu tiga bulan kepada Rouhani untuk mengajukan kembali tiga nama calon Menteri baru pengganti mereka yang telah ditolak. Rouhani yang mulai berkantor secara resmi tanggal 3 Agustus kemarin berjanji akan memperbaiki citra Iran.
Selama delapan tahun di bawah kepemimpinan mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad, Iran, telah dijatuhi sanksi oleh dunia barat lantaran konflik program nuklir mereka. Akibatnya perekonomian Iran menjadi terpuruk. Namun Rouhani berjanji akan menyelesaikan kebuntuan atas program nuklir itu.