Israel Bebaskan Puluhan Narapidana Palestina

Warga Palestina mendukung upaya Mahmoud Abbas di PBB
Sumber :
  • REUTERS/Marko Djurica

VIVAnews – Pemerintah Israel akhirnya melepaskan 26 narapidana Palestina pada Selasa malam, 13 Agustus 2013, sebagai bagian dari realisasi perundingan damai di antara kedua negara yang akan digelar pada Rabu ini, 14 Agustus 2013, di kota Yerusalem.

Kantor berita BBC melansir, para napi itu diantar dengan dua bus dari Penjara Ayalon di ibu kota Tel Aviv menuju perbatasan Betunia di Tepi Barat dan perbatasan Erez dengan Jalur Gaza. Sebanyak 26 napi itu dibagi menjadi dua kelompok.

Sebanyak 11 napi dikirim ke Tepi Barat dan disambut Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Sementara 15 napi lainnya dinanti keluarga mereka di Gaza. Abbas langsung mencium dan memeluk seluruh napi itu satu per satu saat bertemu mereka di komplek Istana Kepresidenan Muqata di kota Ramallah semalam.

Para napi itu kemudian berdoa di depan makam mantan Pemimpin Palestina Yasser Arafat sebelum bergabung dengan Abbas di podium. Mereka juga disambut oleh ratusan warga Palestina sebagai pahlawan. Di antara para napi itu, ada yang sudah ditahan selama 20 tahun.

Dalam pidatonya, Abbas berjanji terus bekerja keras membebaskan semua warga Palestina dari penjara Israel. “Kalian semua adalah titik awal. Sementara sisanya akan datang,” kata Abbas. Masih ada 78 napi lainnya yang akan dibebaskan oleh pemerintah Israel.

Para napi yang telah bebas itu lantas diarak oleh keluarga, sahabat, dan warga yang tengah bersuka cita. Beberapa dari mereka bahkan ada yang digendong ke atas bahu warga Palestina lainnya.

Cole Palmer Jadi Pusat Perhatian Jelang Man City vs Chelsea

Sementara di bagian utara kota Gaza, ratusan orang juga terlihat berkumpul di samping perbatasan Erez untuk menyambut 15 napi Palestina yang akhirnya bebas. Massa menyalakan kembang api untuk mengekspresikan kegembiraan mereka.

Protes di Israel

Proses pembebasan ke-78 napi sisanya akan dilakukan dalam empat tahap selama sembilan bulan. Waktu sembilan bulan merupakan target yang ditetapkan kedua negara untuk mencapai kata sepakat dalam perundingan damai.

Namun apabila para napi dianggap sebagai pahlawan oleh keluarga dan sahabat mereka di Palestina, maka warga Israel berpendapat sebaliknya. Saat proses pembebasan dilakukan semalam, keluarga korban yang dibunuh oleh para napi itu menggelar aksi protes.

Banyak dari mereka yang mengecat tangan dengan tinta merah, mencemooh napi Palestina, dan berusaha memblokir jalan yang dilalui bus. Namun aksi itu berhasil dicegah oleh petugas keamanan.

Kendati pembebasan napi Palestina direspon positif, namun perundingan damai hari ini diselimuti keraguan. Pasalnya Israel terus melanjutkan pembangunan 793 pemukiman di timur Yerusalem. Sementara 394 unit rumah akan terus dibangun di Tepi Barat.

Padahal pembangunan pemukiman itu dianggap ilegal dalam hukum internasional, walaupun Israel bersikeras menentang itu. Sebanyak 500 ribu warga Yahudi bermukim di lebih dari 100 rumah yang dibangun sejak Israel menduduki Tepi Barat dan timur Yerusalem tahun 1967 silam.

Delegasi perundingan Palestina pun menuding Israel mencoba menyabotase kesepakatan itu. Namun Menteri Luar Negeri Amerika Serikat AS John Kerry meminta pemerintah Palestina tidak terlalu bereaksi negatif terhadap isu itu.

Pemerintah AS menganggap pembangunan pemukiman yang dilakukan Israel sebagai tindakan yang tidak sah. Kerry mengatakan pemerintahan Barack Obama telah mengkomunikasikan hal itu secara jelas kepada Israel. “Saya rasa yang perlu digarisbawahi adalah pentingnya kembali ke meja perundingan secepatnya," kata Kerry. (eh)

Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah dan Wali Kota Bogor Bima Arya

Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Kementan lepas ekspor komoditas kelor 21 ton ke Cina, komoditas kelapa 33 ton ke Yordania, komoditas teh 200 kilogram ke Turki dan Rusia.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024