Ancaman Teror, AS Tarik Diplomat dari Pakistan

Tentara Pakistan
Sumber :
VIVAnews
Yen Amblas ke Level Terendah dalam 34 Tahun, Menkeu Jepang Bakal Ambil Tindakan
- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah mengevakuasi para diplomatnya yang bertugas di kota Lahore, Pakistan. Menurut seorang pejabat senior di Deplu AS, ada potensi ancaman teroris yang dialamatkan ke kantor Konsulat Jenderal AS di kota tersebut.

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

Menurut kantor berita
Prof Yudan dan Pejabat BPIP Melayat ke Rumah Kayla Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi
CNN , Jumat 9 Agustus 2013, masih belum diketahui apakah evakuasi itu terkait ancaman yang baru-baru ini ditujukan ke beberapa fasilitas Negeri Paman Sam di Timur Tengah.

"Kami telah mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi situasi ini. Hal itu dilakukan karena adanya informasi spesifik yang menyebut ancaman kredibel ke gedung Konsuljen di kota Lahore," ungkap pejabat senior Deplu.


Menurut laporan
CNN
, para diplomat AS itu kemudian dipindahkan ke Ibu Kota Islamabad. Sementara yang tetap tinggal di gedung Konsuljen merupakan personel penanganan situasi darurat.


Selain mengevakuasi para diplomatnya ke kota lain, Deplu pada Kamis kemarin turut mengeluarkan larangan bepergian atau travel warning bagi warga AS ke Pakistan. Deplu turut memperingatkan personel AS yang masih berada di kota Lahore untuk tidak terlalu sering bepergian ke dalam kota.


"Sebuah aturan yang melarang warga AS ke Pakistan juga sudah dikeluarkan. Khusus bagi warga AS yang masih ada di kota Lahore, mereka harus waspada terhadap lingkungan mereka atau saat sedang akan bepergian," kata perwakilan Deplu AS.


Masih menurut perwakilan Deplu itu, kehadiran beberapa kelompok teroris asing dan pribumi berbahaya bagi warga AS di seluruh Pakistan. Mengetahui isu ini, Pemerintah di Provinsi Punjab, tempat kota Lahore berada, langsung meningkatkan sistem keamanan.


Pengetatan pengamanan ini juga dilakukan di beberapa titik pengecekan perbatasan dan keluar kota Lahore. Menurut Menteri Perlindungan Lingkungan Pakistan, Shuja Khanzada, langkah ini diambil pemerintah usai menerima laporan dari badan intelijen.


Laporan itu menyebut adanya potensi teror saat libur Idul Fitri yang jatuh hari Jumat ini. Pejabat senior AS mengaku tidak berani mengomentari apakah potensi teror di Pakistan terkait dengan ancaman yang diungkap AS di Timur Tengah dan Afrika Utara.


"Saya tidak akan mengatakan ancaman di Pakistan tidak berhubungan, namun tidak juga bermaksud mengatakan saling berhubungan. Kami tidak dalam kapasitas untuk menentukan hal itu," kata pejabat senior tersebut.


Sebelumnya AS telah menutup puluhan gedung Kedutaan Besar dan misi diplomatiknya di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Penutupan yang awalnya berlangsung di hari Minggu kemarin, kemudian diperpanjang hingga tanggal 10 Agustus.


Walaupun awalnya AS mengaku bahwa penutupan kedubes dan misi diplomatik lebih sebagai tindakan berjaga-jaga, namun belakangan mereka menyebut adanya potensi ancaman yang diperoleh dari hasil sadapan terhadap dua pemimpin kelompok militan, Al-Qaeda.


Dari hasil sadapan itu, diperoleh kesimpulan bahwa Al-Qaeda berniat melakukan serangan teror yang lebih hebat dari serangan 11 September 2001 lalu.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya