Jelang Lebaran, Polisi Arab pun Razia Petasan

Ilustrasi Petasan
Sumber :

VIVAnews - Aksi main petasan selama bulan Ramadan dan menjelang hari Lebaran, tidak hanya ramai di Indonesia. Hal serupa juga terjadi Uni Emirat Arab.

Selama Ramadan dan jelang perayaan Idul Fitri, Polisi Dubai gencar melakukan razia dan melancarkan kampanye keselamatan terhadap penggunaan petasan. Laman Emirates 247, Rabu 7 Agustus 2013 melansir, Wakil Direktur Departemen Perlindungan dan Darurat Kepolisian Dubai, Brigadir Abdullah Ali Al Gaithi baru saja merazia sebuah gudang di kota Ras Al Khor, awal pekan ini.

Dari hasil razia itu, mereka berhasil menyita lima ribu kota kembang api ilegal. Sementara awal pekan Ramadan kemarin, 1.397 bungkus beragam petasan dan kembang api juga disita.

Menurut Al Gaithi, selama bulan Ramadan tahun ini, total sudah ada 150 toko di Bur Dubai dan Deira yang dirazia oleh polisi. Mereka bekerja sama dengan Departemen Ekonomi Dubai dalam memberantas peredaran petasan ilegal itu.

Di saat bersamaan, Polisi Dubai turut meluncurkan kampanye kewaspadaan terhadap penggunaan petasan kepada masyarakat sekitar. Dalam kampanye itu, masyarakat diinformasikan soal bahaya yang dapat mengancam apabila menggunakan kembang api dan petasan seperti dapat melukai anak-anak, menyebabkan kebakaran, dan merusak lingkungan.

Menurut Kepala Departemen Senjata Api dan Alat Peledak di Direktorat Jenderal Keamanan dan Urusan Pelabuhan Kepolisian Abu Dhabi, Kolonel Humaid Saeed Al Afreet, kampanye tersebut semakin gencar dilakukan di hari terakhir Ramadan.

"Tujuan utama dari inisiatif ini yaitu untuk mensosialisasikan kewaspadaan masyarakat dan menginformasikan mereka soal bahaya yang dapat disebabkan alat kembang api, utamanya di kalangan anak-anak dan remaja," kata Al Afreet.

Al Afreet menambahkan suara keras yang dihasilkan dari petasan bahkan dapat menyebabkan ketakutan yang berlebihan dan membahayakan psikologis anak-anak.

Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati

Peminat tetap ada
Gencarnya razia polisi tahun ini mengakibatkan turunnya penjualan kembang api dan petasan, dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, bukan berarti peminatnya tidak ada.

Hal itu diakui oleh salah seorang penjual petasan dan kembang api di kota Karami bernama Swami. Menurut dia, penjualan petasan dan kembang api menurun karena warga khawatir akan tertangkap polisi saat bertransaksi.

"Sehingga kami harus membatasi persediaan tahun ini dan bahkan memberikan kuota kepada tiap pembeli maksimal hanya boleh membeli tiga kotak," ujarnya.

Penjual lain di toko Bur Dubai yang memakai nama samaran Anwar S mengaku, alasan pembatasan selain demi memuaskan keinginan pembeli sehingga mereka bisa membawa pulang kembang api dan petasan, juga agar tidak menarik perhatian polisi. 

Keterbatasan persediaan ini mau tidak mau turut mengerek naik harga penjualan petasan dan kembang api. Sebagai contoh, untuk sebungkus kembang api kecil isi 100 dijual dengan harga 70 AED atau Rp196 ribu. Sementara untuk produk roket peluncur yang kerap digunakan di berbagai perayaan, dijual dengan harga kisaran 80 AED (Rp224 ribu) hingga 150 AED (Rp420 ribu).

Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Canggih

Saat ditanya mengapa tetap berjualan produk tersebut kendati dihantui hukuman denda atau penjara, seorang penjual bernama Fallah hanya tertawa. Dia mengatakan mereka sudah terlalu lama berusaha di bidang penjualan petasan dan kembang api. Sehingga razia apa pun tidak serta merta menciutkan niat mereka.

Presiden Joko Widodo dan Yanda Zaihifni Ishak jadi saksi pernikahan

Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor

Presiden Joko Widodo bersama Yanda Zaihifni Ishak menghadiri acara pernikahan putri dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024