- REUTERS/George Mulala
VIVAnews - Pada 15 tahun lalu, sedikitnya 200 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang luka-luka setelah serangan bom teror atas dua Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Afrika, masing-masing di Kenya dan Tanzania.
Stasiun berita BBC mengungkapkan bahwa dua insiden itu terjadi bersamaan dalam selisih beberapa menit. Ledakan pertama terjadi di Kedubes AS di Dar es Salaam, ibukota Tanzania.
Lima menit kemudian, bom menghancurkan gedung Kedubes AS di ibukota Kenya, Nairobi. Ledakan di Nairobi melukai Duta Besar AS, Prudence Bushnell.
Dugaan AS bahwa jaringan teroris al-Qaeda bertanggung jawab atas serangan itu akhirnya terbukti. Pada Mei 2001, empat orang anggota al-Qaeda divonis penjara seumur hidup.
Mereka adalah Mohamed Rashed Daoud al Ohwali, Khalfan Khamis Mohamed, Wadih al-Hage, dan Mohamed Sadeek Odeh.
Namun, organisasi teroris bentukan Osama bin Laden itu terus beraksi. Pada 11 September 2001, mereka melancarkan sejumlah serangan teror terkoordinasi, termasuk menghantam menara kembar World Trade Center di New York dengan dua pesawat bajakan.
Bagi AS, serangan tersebut dikenal sebagai Tragedi 9/11. Sejak saat itu kampanye perang melawan terorisme dilancarkan AS dan banyak negara.