Massa IM Acuhkan Perintah Bubar dari Pemerintah Mesir

Demonstrasi mendukung Mohammed Mursi di Mesir
Sumber :
  • REUTERS/Asmaa Waguih
VIVAnews -
Polisi Periksa 21 Saksi Terkait Kasus TPPU yang Jerat Ahli Nuklir UGM
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir, Hany Abdel Latif, pada Kamis kemarin mengumumkan akan mengampuni aksi massa kelompok Ikhwanul Muslimin dan memberikan akses keluar aman bagi mereka. Namun, dengan satu syarat, mereka harus bersedia menghentikan aksi dan membubarkan diri.

Ketua DPRD Jambi Hadiri Akad Nikah Pernikahan Putri Sulung Gubernur Al Haris

Menurut
Langkah Prabowo Larang Pendukung Demo di MK Dinilai Bisa Jaga Kesejukan Demokrasi
Reuters , Kamis 1 Agustus 2013, pengumuman itu disampaikan Latif di televisi nasional, Rabu kemarin, usai pernyataan pemerintah Mesir yang siap menindak tegas massa IM yang sudah dua minggu menduduki dua lokasi di Kairo. Menurut Latif, pihaknya mengaku tidak memberikan tenggat waktu kapan kelompok IM sebaiknya membubarkan secara damai.


"Tidak ada tenggat waktu tertentu. Namun kami akan terus meninjau situasinya di lapangan," ujar Latif.


Namun tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh kelompok IM dan Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP). Menurut Sekretaris Jenderal FJP, Khaled Hanafi, Menteri Dalam Negeri mencoba meneror para pengunjuk rasa.


"Pernyataan itu tidak akan menghalangi niat damai kami dalam berunjuk rasa dan hanya akan meningkatkan tekad kami. Kami tidak akan meninggalkan lapangan ini hingga legitimasi kembali ditegakkan," ungkap Hanafi.


Sementara di kamp Rabiah al-Adawiyah, seluruh area sudah mulai dibersihkan dari sampah yang tadinya menumpuk di sana. Hal itu dilakukan supaya mobil ambulan dapat masuk dengan mudah.


Siap Mati


Beberapa ember berisi pasir ditempatkan di seluruh kemah sebagai alat untuk meredam gas air mata. Sementara di belakang barikade batu bata dan pasir yang sengaja dibangun para demonstran, ratusan batu ditumpuk  sebagai amunisi senjata.


"Kami siap mati demi legitimasi. Serangan dapat terjadi kapan pun," ujar seorang aktivis IM, Mohamed Saqr, yang berjaga di pintu masuk area mesjid dekat timur laut Kairo.


Menurut laman
Ynetnews
, pada Jumat ini usai shalat Jumat, massa IM akan kembali menggelar unjuk rasa besar-besaran. Dalam sebuah rilis pers yang diterima, massa IM akan bergerak dari 33 masjid di Kairo.


Gerakan itu diberi nama "Mesir Melawan Kudeta". Aksi unjuk rasa hari Jumat ini ditakutkan oleh banyak pihak akan berakhir dengan pertumpahan darah seperti yang terjadi pada Sabtu pekan lalu.


Dalam aksi pekan lalu, lebih dari 120 orang tewas akibat unjuk rasa yang berakhir dengan ricuh. Oleh sebab itu kelompok pendukung Mursi yang menamakan diri Aliansi Anti Kudeta Pro Demokrasi, meminta kepada tentara dan polisi tidak menembakkan timah panas ke arah pengunjuk rasa. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya