Kejaksaan Mesir Buru Pemimpin Ikhwanul Muslimin

Pemimpin Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie.
Sumber :
  • REUTERS/Mohamed Abd El-Ghany
VIVAnews
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemerintah Beri THR Lebaran bagi Warga Terdampak Bencana
– Kejaksaan Mesir, Rabu 10 Juli 2013, mengeluarkan surat perintah resmi untuk menahan pemimpin Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie. Dia dituduh menghasut massa dalam bentrokan berdarah yang terjadi di depan gedung markas Garda Republik Senin kemarin dan mengakibatkan 51 orang tewas.

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Dalam peristiwa yang terjadi pada pukul 03.30 dini hari waktu setempat, para pendukung Mursi dari kelompok Ikhwanul Muslimin (IM) tengah menunaikan salat di depan gedung Garda Militer. Saat itu, menurut mereka, pihak militer tiba-tiba memberondong mereka dengan timah panas dari atap gedung.
Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?


Stasiun berita
Al Jazeera
melansir, selain diperintahkan untuk menahan Badie, Kejaksaan juga akan menahan pemimpin IM lainnya, yaitu Wakil Pemimpin IM Mahmoud Ezzat serta pemimpin partai yang bersuara lantang seperti Essam El-Erian dan Mohamed El-Beltagi. Sementara pemimpin senior IM lainnya, Khairat El-Shater, sudah ditahan lebih dulu pekan lalu.


Kejaksaan Mesir mengeluarkan perintah penahanan terhadap Badie dan Ezzat berdasarkan investigasi yang dilakukan Selasa kemarin. Jaksa Penuntut melakukan investigasi dan meminta keterangan terhadap 650 orang yang diduga terlibat dalam peristiwa kekerasan di depan gedung Garda Republik itu. Namun Jaksa Penuntut tidak menyebut siapa saja yang telah mereka investigasi.


Juru bicara IM,  Gehad El-Haddad, mengatakan Kejaksaan sengaja mengeluarkan perintah penahanan untuk memecah fokus perjuangan IM yang menuntut kembalinya mantan Presiden Mohamed Mursi ke tampuk kepemimpinan Mesir. Mursi terguling dalam kudeta militer pekan lalu.


Belum ditahan


Haddad mengatakan kendati surat perintah penahanan telah dikeluarkan Kejaksaan, namun Badie belum ditahan. Beberapa pemimpin senior lainnya juga masih hadir dalam aksi unjuk rasa di Masjid Rabaa Adawiya. “Perintah penahanan terhadap mereka tidak lebih dari upaya polisi untuk membubarkan unjuk rasa di Rabaa,” ujar Haddad seperti dikutip
Reuters
.


Haddad mengatakan semakin kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah. Ia merasa IM menjadi korban. “Apa yang dapat kami lakukan saat ini? Melapor kepada polisi? Padahal mereka justru ikut menjadi bagian dari para criminal. Sistem di pengadilan berkhianat dan para penyidik hanya bisa mengarang cerita,” kata dia.


Apabila polisi benar-benar berniat menangkap Badei, ujar Haddad, maka hal itu akan sulit dilakukan karena jumlah pendukung Mursi yang melindungi dia amat banyak.


Badei sejak minggu lalu diisukan sudah ditahan. Namun dia tiba-tiba muncul Sabtu pagi pada aksi unjuk rasa yang digelar pendukung Mursi di Lapangan Tahrir. Saat itu Badei berjanji, seluruh anggota gerakan Islamis akan turun ke jalan dalam jumlah jutaan hingga kursi kepresidenan dikembalikan kepada Mursi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya