Pilot Asiana Nahas Baru Pertama Kali Bawa Boeing 777 ke Bandara SF

Bangkai pesawat Boeing 777 Asiana Airlines.
Sumber :
  • REUTERS/NTSB/Handout
Chandrika Chika Bakal Jalani Rehabilitasi di BNN Lido
VIVAnews
– Asiana Airlines menyatakan pilot yang bertugas mendaratkan Boeing 777 yang mengalami kecelakaan di Bandara Internasional San Francisco AS, Sabtu 6 Juli 2013 waktu setempat, sedang menjalani pelatihan untuk mengemudikan pesawat jarak jauh, dan itu kali pertama dia mendarat di Bandara San Francisco dengan Boeing 777.
40 Ribu NIK KTP Warga Jakarta yang Sudah Meninggal Dinonaktifkan


Huawei Optimis Bisa Saingi Android dan iOS, Dorong HarmonyOS ke Pasar Global
“Itu penerbangan perdana Lee Kang-kook ke Bandara San Francisco dengan pesawat itu (Boeing 777). Dia sedang pelatihan. Pilot veteran pun mendapat pelatihan untuk menerbangan pesawat baru,” kata Juru Bicara Asiana Airlines seperti dikutip Reuters
di Seoul, Korea Selatan, Minggu 7 Juli 2013.


Asiana Airlines merupakan maskapai penerbangan terbesar kedua di Korea Selatan setelah Korean Air. Asiana telah bertahun-tahun mengoperasikan Boeing 777, dan baru kali ini kecelakaan terjadi. Boeing 777 milik Asiana Airlines yang celaka itu berusia tujuh tahun.


Badan Nasional Keselamatan Transportasi AS (NTSB) mengatakan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, pesawat melaju dengan kecepatan rendah dan kru mencoba untuk membatalkan pendaratan. Namun beberapa detik kemudian, pesawat menabrak tembok laut di depan landasan pacu.


“Pilot sudah punya banyak pengalaman. Sebelumnya ia terbang ke San Francisco dengan berbagai jenis pesawat yang berbeda, termasuk Boeing 747, dan dia dibantu oleh pilot lain yang lebih berpengalaman dengan Boeing 777,” kata Jubir Asiana Airlines.


Pilot Lee Kang-kook memulai karirnya di Asiana sebagai pilot magang pada tahun 1994. Dia telah memiliki 9.793 jam terbang, tapi baru 43 jam terbang dengan Boeing 777. Sementara kopilot Lee Jeong-min memiliki 3.220 jam terbang dengan Boeing 777 dari total 12.387 jam terbang yang ia miliki.  Lee Jeong-min inilah yang membantu Lee Kang-kook melakukan pendaratan.


Ketua NTSB Deborah Hersman mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan karena kesalahan pilot atau kerusakan mesin. Tidak ada bukti terdapat masalah dalam proses pendaratan sebelum 7 detik kecelakaan terjadi. Kru mencoba untuk menambah kecepatan pesawat dan pesawat merespons normal. Menara kontrol pun tidak tahu ada masalah dengan pesawat.


Para saksi mata mengatakan, pesawat terbang terlalu rendah ketika hendak mendarat. Pesawat lalu menghantam landasan pacu sebelum proses pendaratan dimulai, sehingga ekor pesawat terpotong. Saksi juga melihat ekor pesawat menyentuh landasan lebih dulu dari badan pesawat.


Asiana Airlines yakin tak ada kerusakan mesin pesawat. “Untuk saat ini, kami menyatakan tidak ada masalah yang disebabkan oleh mesin pesawat Boeing 777,” kata Presiden dan CEO Asiana Airlines, Yoon Young-do. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya