Mesir Masih Dikepung Unjuk Rasa Besar-besaran

Ratusan ribu penduduk Mesir tuntut presiden Mursi untuk mundur.
Sumber :
  • MOHAMED ABD EL GHANY/REUTERS
VIVAnews
SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri
– Demonstrasi besar masih terus berlangsung di Mesir. Ratusan ribu orang yang berasal dari kelompok pendukung Mursi dan kelompok anti-Mursi sama-sama berkumpul untuk menyuarakan aspirasi mereka. Mohammed Mursi adalah presiden yang baru saja terguling.

Parkir Cuma Sebentar, Mobil Ini Ditagih Rp48 Juta di Tangerang

Laman
Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas
Al Jazeera , Minggu 7 Juli 2013, melansir kelompok pendukung Mursi berkumpul di depan Masjid Rabaa al-Adawiya, Universitas Kairo, dan di markas tentara kepresidenan. Mereka menolak kudeta yang dilakukan pihak militer yang berujung penggulingan Presiden Mohammed Mursi. Mereka juga menuntut dikembalikannya legitimasi Mursi ke kursi kepresidenan.

Huffingtonpost
di hari yang sama melaporkan, kelompok Ikhwanul Muslimin yang menjadi salah satu pendukung setia Mursi berjanji akan terus berunjuk rasa dengan jumlah massa lebih banyak. Pejabat tinggi kelompok itu bersumpah tidak akan takut dengan penahanan beberapa petinggi mereka dan penutupan media milik Ikhwanul Muslimin yang dilakukan militer.


Di sisi lain, kelompok anti-Mursi menggelar unjuk rasa di Plaza Tahrir dan lapangan lainnya di ibu kota Mesir, Kairo. Mereka menuduh Amerika Serikat menyokong pemerintahan Mursi dan kelompok Ikhwanul Muslimin. Para demonstran anti-Mursi membawa spanduk besar bertuliskan “Obama, jangan ikut terlibat” dengan gambar Obama menggunakan jenggot.


Tuduhan AS mendukung pemerintahan Mursi sudah muncul saat Mursi masih menjabat. Mursi adalah Presiden Mesir yang pertama kali terpilih melalui proses pemilu. Washington kerap menekankan mereka mendukung Mursi sebagai pemimpin Mesir yang sah dan terpilih melalui pemilu.


Duta Besar AS untuk Mesir, Anne Patterson, sebelum unjuk rasa besar-besaran 30 Juni mengatakan merasa skeptis aksi demonstrasi di Mesir akan membuahkan hasil.  Ia juga menganggap perlu ada jalinan hubungan erat antara AS dengan kelompok Ikhwanul Muslimin karena mereka merupakan bagian dari pemerintahan Mesir yang terpilih secara demokratis.


Belum ada Perdana Menteri


Saat ini belum diketahui siapa yang akan menjabat sebagai Perdana Menteri Mesir yang baru. Kantor berita Mesir,
MENA
, sempat melaporkan bahwa Presiden Adly Mansour telah menunjuk Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Muhammed ElBaradei untuk menduduki jabatan tersebut.


Namun pihak Istana tiba-tiba menganulir informasi tersebut dengan mengatakan Mansour belum menunjuk siapapun untuk mengisi posisi tersebut. Perubahan informasi ini terjadi karena kelompok Islamis Salafi yang merupakan pendukung gerakan penggulingan Mursi, menolak penunjukan ElBaradei. Politisi senior Salafi, Nader Bakkar, mengatakan Partai Al-Nour tidak dapat menerima ElBaradei.


“Posisi kami sederhana. Ada dua alasan untuk menolak pemilihan ElBaradei. Pertama, kami membutuhkan seorang sosok teknokrat yang memahami ekonomi. Kedua, kami perlu mengakhiri polarisasi massa di jalan-jalan,” kata Bakkar.


Namun menurut seorang pejabat yang dekat dengan ElBaradei, alasan Al-Nour tidak menyetujui penunjukan ElBaradei karena takut partainya akan terasingkan dan bernasib sama dengan Mursi. Keberadaan Mursi sendiri hingga saat ini masih belum diketahui.


Menurut informasi yang diperoleh Al Jazeera, Mursi telah menjadi tahanan rumah sejak digulingkan pihak militer Rabu pecan lalu. Padahal tidak lama sesudah dijungkalkan, dia membuat pidato yang direkam dan disiarkan ke seluruh negeri berisi permintaan kepada pendukungnya untuk terus menjaga legitimasi dia sebagai Presiden sah dan terpilih melalui pemilu.


Konflik politik Mesir ini menimbulkan keprihatinan Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin memperingatkan kedua pihak untuk menahan diri sehingga konflik tidak berujung pada perang sipil seperti yang terjadi di Suriah. “Suriah telah berada dalam genggaman perang sipil, dan itu sudah cukup. Apabila situasi di Mesir tidak dihentikan, maka Mesir dapat ikut mengarah pada peristiwa serupa,” ujar Putin.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya