Sumber :
- REUTERS/Jed Jacobsohn
VIVAnews
– Boeing menyatakan keprihatinan atas kecelakaan yang menimpa pesawat Asiana Airlines asal Korea Selatan di Bandara Internasional San Franciso, Amerika Serikat, Sabtu 6 Juli 2013 waktu setempat. Kecelakaan itu telah merenggut dua nyawa sementara 10 orang lainnya dalam kondisi kritis.
Keprihatinan Boeing ini beralasan mengingat pesawat Asiana yang mengalami kecelakaan adalah jenis Boeing 777. Pihak Boeing pun menyampaikan simpatinya atas para penumpang Asiana Airlines yang menjadi korban, dan menjamin akan menyediakan bantuan teknis bagi Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) yang akan menyelidiki kecelakaan tersebut.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Keprihatinan Boeing ini beralasan mengingat pesawat Asiana yang mengalami kecelakaan adalah jenis Boeing 777. Pihak Boeing pun menyampaikan simpatinya atas para penumpang Asiana Airlines yang menjadi korban, dan menjamin akan menyediakan bantuan teknis bagi Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) yang akan menyelidiki kecelakaan tersebut.
Reuters
melansir, Ketua NTSB Deborah Mersman telah mengirim tim untuk menginvestigasi kecelakaan di Bandara San Francisco itu. Namun untuk saat ini, masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan. “Kami akan melihat segala sesuatunya. Kami harus mengumpulkan fakta-faktanya sebelum mencapai kesimpulan apapun,” kata dia.
Administrasi Penerbangan Federal (FAA) di bawah Departemen Transportasi AS juga akan mengirim tim penyidiknya. Sementara itu, lalu-lintas udara di Bandara San Francisco sementara ini ditutup. Namun beberapa jam ke depan, penerbangan dapat kembali dilakukan menggunakan dua landasan pacu di bandara itu.
Asiana Airlines yang mengalami musibah itu terbang dari Seoul, Korea Selatan, pukul 17.04 waktu Korea, dan mendarat di San Francisco pukul 11.28 waktu setempat hari ini. Jarak tempuh penerbangan adalah 10 jam 24 menit. Pesawat ini membawa 141 penumpang berkewarganegaraan China, 77 penumpang Korea Selatan, dan 61 penumpang Amerika Serikat. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Reuters
