Pemimpin Amerika Latin Kecam Perlakuan Eropa pada Morales

Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner
Sumber :
  • REUTERS/Enrique Marcarian

VIVAnews - Presiden negara-negara Amerika Latin mengecam tindakan yang dilakukan oleh beberapa negara Eropa terhadap pesawat yang ditumpangi Presiden Bolivia Evo Morales. Menurut mereka, tindakan tersebut telah melanggar kesepakatan dan hukum internasional.

Diberitakan CNN, Jumat 5 Juli 2013, Presiden Bolivia, Argentina, Ekuador, Suriname, Uruguay dan Venezuela pada Kamis malam berkumpul di Cochabamba, Bolivia pada Kamis malam untuk membahas peristiwa yang dialami Morales pada Rabu pagi kemarin di Austria. Mereka menuntut permintaan maaf Eropa atas peristiwa itu.

"Kami menuntut pemerintah Perancis, Portugal, Italia dan Spanyol mengeluarkan permintaan maaf kepada publik terkait peristiwa serius yang terjadi Rabu kemarin," ujar mereka dalam sebuah pernyataan tertulis.

Mereka juga menolak berbagai aksi yang secara jelas telah melanggar norma dan prinsip dasar hukum internasional, seperti pelanggaran hak terhadap kepala negara.

Selain itu kelima pemimpin negara Latin itu mendukung Morales untuk mengajukan keberatan kepada Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia terkait masalah itu. Mereka juga meminta semua Menteri Luar Negeri dari beberapa negara Amerika Latin membentuk komite untuk melakukan investigasi dan mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Pesawat yang ditumpangi Morales ditolak tiga negara Eropa melalui wilayah udara mereka. Pesawat itu kemudian digiring ke Australia dan Morales terpaksa harus menunggu 14 jam. Tindakan ini dilakukan Eropa karena di pesawat tersebut diduga bersembunyi Edward Snowden, pembocor rahasia intelijen AS.

Presiden Ekuador, Rafael Correa, dalam pertemuan pada Kamis malam mengkritik peran AS dalam peristiwa yang menimpa Morales. Menurutnya apa yang tertulis dalam Deklarasi Kemerdekaan AS merupakan sesuatu yang munafik.

"Mereka tetap memiliki standar ganda," kata Correa.

Sementara Presiden Argentina, Cristina Fernandez de Kirchner secara khusus, menyerukan negara-negara Eropa untuk meminta maaf kepada Morales.

"Paling tidak di Amerika Selatan, ketika kami berbuat sebuah keselahan, kami mengakui hal tersebut dan meminta maaf kepada mereka yang merasa tersinggung," kata Kirchner.

Gibran Diberi Wejangan Ma'ruf Amin: Presiden dan Wakil Presiden Harus Kompak

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, malah menyalahkan badan intelijen AS, CIA karena diyakini telah menekan pemerintah beberapa negara supaya menolak memberikan izin bagi pesawat Morales melalui wilayah udara mereka.

"Apa yang telah terjadi dengan pemimpin asli Amerika Latin, Evo Morales, menunjukkan tingkat kemarahan dan keputusasaan pemerintah AS," kata Maduro. (eh)

Ilustrasi laboratorium.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Pameran teknologi dan peralatan laboratorium terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya di Indonesia, Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024