Adly Mansour, Hakim Misterius Pemegang Tahta Mesir

Presiden baru Mesir, Adly Mansour (tengah) diambil sumpah
Sumber :
  • REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

VIVAnews - Ketua Mahkamah Konstitusi Mesir, Adly Mansour, akhirnya resmi dilantik menjadi Presiden sementara pada Kamis pagi waktu setempat. Pelantikan Mansour dilakukan setelah beberapa jam sebelumnya, Presiden Mohammed Mursi, resmi digulingkan oleh militer di bawah pimpinan Jendral Fattah al-Sisi.

"Dia akan membangun sebuah pemerintahan yang kuat dan berbeda," ujar al-Sisi saat mengumumkan penggulingan Mursi pada Rabu malam waktu setempat seperti dikutip kantor berita CNN, Kamis 4 Juli 2013.

Usai dilantik, Mansour memuji demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh rakyat Mesir yang berujung pada tergulingnya Presiden Mursi.

"Hal yang paling membanggakan mengenai peristiwa tanggal 30 Juni adalah, momen tersebut telah menyatukan semua orang tanpa diskriminasi atau dikotak-kotakkan," ujar Mansour seperti dikutip kantor berita BBC, 4 Juli 2013.

Menurut Mansour revolusi harus terus berjalan untuk menghentikan sistem tirani. Nama Mansour tidak pernah terdengar di telinga publik sebelumnya. Namanya baru mulai didengungkan saat unjuk rasa anti Mursi digelar pada tanggal 30 Juni kemarin.

Di hari pertama gelombang unjuk rasa yang berlangsung pada 30 Juni, sebuah kelompok yang menamakan dirinya "Al-Sha'ab Yureed" (Tuntutan Rakyat) membagi-bagikan sebuah petisi di antara para demonstran yang berisi daftar calon Presiden yang akan menjalankan pemerintahan sementara. Nama Mansour masuk di antara daftar tersebut.

Pria misterius

Menurut situs berita Mesir, Masrawy, Mansour, dideskripsikan sebagai seorang hakim yang misterius karena jarang disorot publik. Lahir di kota Kairo pada 23 Desember 1945, Mansour mulai berkarier di bidang hukum setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Kairo di tahun 1967 silam.

Dia kemudian melanjutkan di Paris, Prancis. Mansour mulai menjejakkan kaki di pemerintahan dengan bergabung di Dewan Kenegaraan tahun 1970.

Kemudian kariernya terus bersinar hingga dia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi di tahun 1992 oleh mantan Presiden Hosni Mubarak. Dia berada di posisi itu selama 21 tahun dan merupakan pria yang menjabat hakim terlama.

Mansour kemudian ditunjuk oleh Mursi sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi pada bulan Mei 2013 dan resmi berkantor pada 1 Juli kemarin. Penunjukan Mansour sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi, karena sesuai dengan aturan hukum yang berlaku posisi tersebut harus diisi oleh orang yang bekerja di institusi itu.

Menurut harian milik pemerintah, Al-Ahram, Mansour pernah membantu membuat hukum pemilu pada tahun 2012 yang membuat Mursi terpilih sebagai presiden. Selain itu dia juga menghapus aturan isolasi politik yang melarang seseorang di masa pemerintahan sebelumnya ikut maju dalam pemilu.

Itu sebabnya perdana menteri di rezim Mubarak, Ahmad Shafiq, ikut maju mencalonkan diri dalam pemilu Presiden kemarin. Di mata seorang analis Timur Tengah dan Afrika Utara dari Jane's Islamic Affairs, David Hartwell, Mansour dipilih karena dia mewakili keinginan rezim militer.

"Mansour merupakan seseorang yang rendah hati namun juga teknokrat yang disegani," ujar Hartwell.

Sementara di mata Hakim Hamid al-Jamal, Mansour adalah pria berkarakter tenang yang akan membuat keputusan berimbang dan akan menghormati keinginan rakyat Mesir. Kini setelah terpilih, Mansour diberikan tugas untuk menjalankan pemerintahan dan untuk menetapkan sejumlah aturan hukum hingga pemilu digelar. (kd)

Terkuak, Warna Ini Bisa Memprediksi Keberadaan Alien
Ilustrasi - Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kota Kupang, NTT.

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan risiko hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah Indonesia pada Rabu.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024